1. Home
  2. »
  3. Duh!
15 Desember 2015 11:07

Judi sebabkan pacar depresi & keluarga merana, Yudi ingin tobat

Yudi mengaku jika diberi kesempatan lagi, dia ingin membuktikan bisa berubah. Ahada Ramadhana
Ilustrasi judi online. (foto: fantasylandhotel.com)

Brilio.net - Judi berbasis teknologi yang lebih dikenal dengan istilah judi online berhasil menjangkau pasar anak muda. Penyajiannya yang menyesuaikan zaman dan memberi kemudahan akses menjadi alasan para penikmat menggandrunginya. Salah satunya adalah Yudi Saputra (24), pria asli Palembang, Sumatera Selatan yang kini tinggal di Jakarta.

Melalui sambungan bebas pulsa brilio.net 0-800-1-555-999 pada Minggu (6/12) Yudi berkisah mengenal judi dua hari sebelum lebaran 2015. Awalnya coba-coba melalui smartphone yang baru dimilikinya. Yudi kemudian menjajal ke warung internet (warnet) untuk menemukan permainan yang lebih mudah, yaitu casino. Sejak itu dia merasa ketagihan dengan judi online.

"Permainan" yang pertama kali dicoba oleh anak keenam dari tujuh bersaudara ini adalah judi bola, yang mana memberinya uang sebesar Rp 3 juta dengan modal deposit Rp 200.000 ketika memenangkan permainan pertamanya. Malam takbiran dia habiskan waktunya di warnet. Hari itu uang Rp 8 juta lenyap untuk berjudi. Parahnya, Yudi melibatkan pula pacarnya, Julianti.

"Gara-gara judi online ini saya ngutang di perusahaan cewek saya, trus di kos-kosan yang begitu banyak juga atas nama cewek saya. Di perusahaan kurang lebih total Rp 20 juta," terang Yudi.

Akibatnya, hubungan mereka kena imbas. Rencana menikah pada tahun 2017 menjadi mengambang. "Tiba-tiba orang dari perusahaan datang ke rumahnya (menagih pengembalian utang), nah dari situ orangtuanya tau dan nggak setuju lagi sama saya," paparnya lagi.



Orangtua yang berada di Sumatera menyebabkan Yudi lari ke kakak perempuannya yang juga tinggal di Ibu Kota, Nova Andriana. Sayang, benang yang mulai sedikit terurai kembali dikusutkan oleh Yudi. Uang pinjaman dari kakak sebesar Rp 2,5 juta yang seyogyanya untuk mengangsur utang atas nama Julianti ke perusahaan justru dipakai lagi untuk berjudi.

Maka, laptop dan handphone Julianti, bahkan laptop adik Julianti digadai untuk membayar utang-utang Yudi. Julianti mendatangi rumah kakak Yudi namun tidak menemui pacarnya tersebut. Sampai menginap semalaman pun Yudi yang ditunggu tak kunjung datang. Julianti harus berbohong pada orangtuanya dengan mengatakan tasnya yang berisi laptop dan handphone dicuri.

"Satu bulan (kemudian), cewek saya depresi, nggak bisa ngomong, nggak bisa apa-apa. Itu saya ngerasa bersalah banget di sini," ungkap Yudi.

Yudi menuturkan, kakaknya Nova juga berupaya meminta bantuan kepada kerabat lain namun sayang semuanya mengaku tak bisa membantu. Mereka kemudian meminjam uang ke bank sebesar Rp 15 juta. Uang tersebut, ditambah gaji Nova digunakan untuk menebus utang-utang dan semua barang yang sempat digadaikan. Sebagai gantinya, mereka harus menyetor setiap bulan sebesar Rp 1,5 juta ke bank dan Rp 500 ribu rupiah untuk menyelamatkan motor yang digadai.

BACA JUGA :
Kisah ini buktikan 'kasih ibu sepanjang masa' itu nyata, salut!


Yudi Saputra (depan).

Berkat tekad yang terpatri untuk menyelesaikan masalah satu ini agar tidak semakin berlarut-larut, Yudi berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan sepatu ternama di Senayan City pada bulan November. Keringatnya selama sebulan diganjar dengan gaji sebesar Rp 2,6 juta rupiah. Pria ini bersyukur karena telah jalan penyelesaian sedikit demi sedikit terbuka untuknya.

Ternyata candunya belum lenyap. Ketika ditagih gaji pertama oleh kakaknya, Yudi berkelit belum menerima. Uang tersebut yang seharusnya untuk membayar angsuran pertama ke bank justru digunakan untuk judi online lagi.

"Sekarang saya dihimpit masalah (lagi) karena mas kawin kakak saya gadai juga. Di sisi lain kakak saya mau ngaduin saya ke polisi. Tapi saya berusaha, saya bukan niat nyuri, saya coba semoga saya menang (supaya) bisa balikin. Maksud saya gitu. Ternyata saya kalah lagi dan sekarang saya nggak tau harus gimana," tutur Yudi menyesali kekhilafan menggunakan uang bayaran utang untuk berjudi yang telah diperbuatnya untuk kesekian kali.

Dia bahkan memutuskan tak pulang ke rumah kakak sejak awal Desember. Sampai Yudi menceritakan kisahnya kepada brilio.net, dia sudah satu minggu lebih tidak berganti pakaian. Yudi tidur berpindah-pindah di masjid dan pom bensin. Pekerjaan dia tinggalkan.

Kehidupan pria yang berkeinginan kuliah di Universitas Prof Dr Moestopo ini sebelum mengenal judi online boleh dibilang nyaman. Sebelumnya Yudi bekerja di toko olahraga yang masih satu kawasan dengan tempat pacarnya bekerja. Gaji yang diakui Yudi "lumayan" itu sempat disisihkan untuk ditabung dengan tujuan agar dia bisa kuliah. Semuanya habis untuk membeli kepuasan dari judi online.

Yudi menyampaikan permintaan maafnya kepada orang-orang yang menyayanginya. Kepada kakaknya, dia berjanji akan benar-benar berhenti jika diberi kesempatan sekali lagi. Yudi yang mengaku seperti dibisiki ajakan berjudi pun masih mengharapkan menjalin kembali hubungan yang baik dengan Julianti beserta orangtuanya, serta membuktikan bahwa dirinya bisa berubah.

Cerita ini disampaikan oleh Yudi Saputra melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags