Brilio.net - Otak merupakan saraf pusat yang mengendalikan seluruh tubuh kamu. Semakin tua, risiko penurunan fungsi otak tak terhindarkan. Jangankan semakin tua, terkadang yang masih muda pun bisa mengalami risiko penurunan fungsi otak, sebut saja seperti Alzheimer.
Namun begitu, para pakar neuroscience menyuguhkan hasil penelitian bahwa ada beberapa hal yang bisa menunda proses penurunan fungsi otak. Dilansir brilio.net dari Lifehack, Kamis (1/10), inilah tujuh hobi yang bisa menyehatkan otak kamu:
1. Membaca apa pun
BACA JUGA :
19 Meme wisuda yang bakal bikin kamu meringis sendiri
Apa pun yang kamu baca, baik itu buku fiksi, non fiksi, majalah, atau koran, semua bisa meningkatkan fungsi otak kamu di beberapa area. Aktivitas membaca bisa merangsang pertumbuhan jalur saraf baru sebagai cara kita menyerap informasi baru.
Membaca juga bisa meningkatkan performa bagian-bagian otak yang berkaitan dengan pemecahan masalah, melihat pola, dna menafsirkan apa yang dikatakan orang lain kepada kita tentang perasaannya. Dengan kamu membaca, memorimu juga bisa meningkat, pembangunan hasil pembelajaran sebelumnya, dan melatih bagian otak yang memungkinkan imajinasi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa membaca cepat adalah metode untuk meningkatkan sinapsis (sambungan listrik antara daerah otak), karena otak harus memproses informasi sensorik cepat.
2. Belajar memainkan alat musik
Selama beberapa tahun para ilmuwan neuroscience telah meneliti manfaat instruksi musik pada anak-anak untuk memaksimalkan fungsi kognitif, semisal memori, pemecahana masalah, proses sekuensial, dan pengenalan pola.
Bermain alat musik (menyanyi juga termasuk dalam hal belajar musik), disebut mampu meningkatkan volume area abu-abu otak dan membuat koneksi saraf antara belahan-belahan otak. Hal ini dipercayai para ilmuwan bahwa sedini mungkin pembelajaran musik pada siswa akan membuat siswa lebih baik dalam tugas matematika (algoritma, pemecahan persamaan) dan matematika pemecahan masalah (modelling, optimasi, dan masalah penelitian). Belajar musik bisa menjamin fungsi bagian-bagian otak bisa bekerja sama dengan lebih baik.
Tapi kamu jangan khawatir kalau tidak belajar musik sedari dini. Para peneliti sekarang membuktikan bahwa orang-orang dewasa muda, setengah bayat, bahkan lebih tua, yang mempelajari musik bisa menghasilkan efek neurologis yang sama seperti halnya pada anak-anak.
3. Olahraga secara rutin
Olahraga menghasilkan protein dalam aliran darah. Saat darah bergerak melalui otak, sel-sel menyerap protein ini, yang bertanggung jawab untuk meningkatkan memori dan fokus.
Salah satu eksperimen yang paling menonjol adalah tes memori foto yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen olahraga sebelum ujian, sedangkan kelompok kontrol tidak. Hasil tes kelompok eksperimen sangatlah bagus. Anggota dapat fokus pada foto dan kemudian mengingatnya setelah melewati periode menunggu.
4. Mempelajari bahasa baru
Beberapa daerah otak kamu berperan dalam bahasa, memberikan makna, dan menanggapinya. Orang-orang bilingual memiliki lebih banyak area abu-abu pada area otak yang berperan dalam bahasa. Mereka juga bisa fokus pada lebih dari satu tugas pada satu waktu karena bagian otak yang berhubungan dengan penalaran, perencanaan, dan memori lebih berkembang. Diketahui pula bahwa belajar bahasa pada setiap tahap usia membuat otak memiliki efek kuat pada otak sehingga lebih pintar.
5. Belajar kumulatif
Belajar kumulatif didefinisikan sebagai proses di mana kamu mengambil apa yang sudah kamu ketahui dan informasi baru dari jenis atau topik yang sama. Misalnya, matematika adalah belajar kumulatif. Pada masa kanak-kanak, kamu belajar fungsi dasar pembelajaran matematika. Kemudian kamu belajar bagaimana menggunakan fungsi-fungsi dasar untuk memecahkan masalah kata. Selanjutnya, mereka belajar aljabar, menggunakan fungsi dasar untuk memecahkan persamaan.
Setiap lapisan itu berjalan di atas apa yang telah kamu pelajari pertama kali. Sayangnya, saat dewasa, terutama saat bekerja yang tak jarang membuatmu lupa pelajaran dasar sehingga lupa. Maka dari itu, mungkin ada baik kamu belajar akumulatif lagi dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa jika kita terus belajar kumulatif, memori kita bisa semakin tajam, pemecahan masalah semakin oke, dan kemampuan bahasa kita juga mantap.
6. Latihan otak seperti bermain games atau puzzle
Kamu perlu memikirkan otak kamu sebagaimana kinerja komputer dan otot. Semakin banyak informasi yang kamu masukkan ke dalam otak, semakin berfungsilah dia dengan maksimal. Demikian juga, semakin sering kamu "olahraga" otak, semakin maksimal fungsinya.
Kelenturan otak adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada koneksi terhadap informasi baru, yang melibatkan pemikiran dan pemaksaan diri untuk mengingat hal bersangkutan. Caranya adalah bermain teka-teki silang, kegiatan berpikir deduktif, catur, atau bahkan video game, bisa memaksa otak kamu menerima informasi baru dan membuat koneksi baru.
7. Meditasi atau yoga
BACA JUGA :
Meme-meme balap liar bikin ngekek nggak ketulungan
Penelitian menemukan bahwa meditasi bisa mengontrol lebih baik pemikiran seseorang. Kontrol ini memungkinkan seseorang untuk lebih fokus dan menghasilkan memori yang lebih bagus. Bahkan bagi siswa yang melakukan meditasi, hasil tesnya lebih baik. Orang dewasa melakukan meditasi, justru lebih memiliki memori yang bagus. Hal ini disebabkan meditasi meningkatkan area abu-abu di daerah otak yang mengendalikan pembelajaran dan memori.
Kabar uniknya adalah meditasi bisa lho, membantu siswa dengan masalah perilaku di sekolah supaya bisa memperbaiki perilaku. Selain itu jelas bisa mengurangi stres dan kecemasan siswa. Tentu saja hal ini juga bisa diaplikasikan kepada orang dewasa.
Hmmm ..., hobi-hobi tidak melulu memberikan kesenangan dan mendatangkan rezeki materi saja lho, guys. Hobi yang bikin otak kamu tokcer dan jiwa lebih adem juga patut kamu kerjakan. Sudah siap mencoba?