Ada-ada saja 4 jenis gangguan makan ini, teman kamu ada yang begini?

Brilio.net - Selama ini, kita hanya mengenal anorexia dan bulimia sebagai gangguan makan. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya ada gangguan makan lain?

Berikut jenis-jenis gangguan makan seperti dikutip brilio.net dari laman Weird Worm, Rabu (1/7):

1. Orthorexia Nervosa
Kamu pasti pernah mendengar pepatah 'terlalu banyak hal yang baik itu tidak baik'? Memang benar adanya. Contohnya gangguan makan orthorexia nervosa ini, yang ditandai sebagai obsesi tidak sehat terhadap makanan yang sehat. Istilah ini muncul pada tahun 1997 dengan istilah 'correct appetite' atau 'nafsu makan yang benar'.

Mereka yang didiagnosis dengan gangguan ini hanya makan makanan yang mereka anggap sehat dan menghindari makanan berlemak, gula buatan, pengawet dan sejenisnya, namun dalam tataran sangat ketat.

Hanya saja, gangguan ini masih menjadi kontroversial di dunia medis. Belum ada pengakuan secara resmi, melainkan dianggap sama dengan gangguan obsesif-kompulsif pada makanan. Pun untuk mendiagnosisnya belum ada aturan pakem, masih mengandalkan pengamatan. Lebih lanjut, kamu bisa baca artikel 'Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!'.

2. Night Eating Syndrome (NES)
Sindrom ini ditandai dengan makan berlebihan kala malam hari. Penderitanya juga lebih mungkin mengalami depresi dan rendah diri sebagai akibat rasa bersalah makan pada malam hari dan masalah kesehatan.

Mereka yang mengalami gangguan makan ini dapat melewatkan sarapan dan tidak makan selama berjam-jam setelah bangun pagi, makan hanya seperempat dari kalori harian setelah makan malam, menderita kecemasan, atau mengalami kesulitan tidur. Selain itu, mereka juga akan makan setiap malam. Kalau sudah begini, risiko obesitas dan diabetes pun datang menyapa.

Sama seperti orthorexia nervosa, kalangan medis belum mengakui secara resmi gangguan makan ini. Mereka justru percaya gejala gangguan ini merupakan bagian dari gangguan lain.

3. Muscle Dysmorphia
Kadang-kadang disebut reverse anerexia nervosa, yang menunjukkan penderitanya terobsesi pada pembentukan massa otot berlebihan. Jadi, ketika orang lain bilang dia sudah cukup berotot, dia tidak akan puas kalau belum memenuhi standar berotot yang ditetapkannya sendiri. Gangguan ini bisa menyebabkan mereka depresi.

Tanda-tanda gangguan ini biasanya sering membandingkan diri dengan orang lain, menjadi kesal atau marah jika melewatkan latihan atau makan, atau mengonsumsi steroid guna membentuk otot.

Dalam kasus yang paling ekstrem, ada yang menyuntikkan cairan untuk memaksimalkan massa otot, yang bisa berakibat fatal jika tidak disuntikkan dengan cara yang tepat. Seorang pria yang berpotensi terkena gangguan ini biasanya semasa remaja mengalami perlakuan negatif, seperti bullying.

4.Nocturnal Sleep Related Eating Disorder (NSRED)
NSRED merupakan gangguan tidur dan makan. Mereka yang mengalami NSRED makan saat mereka tidur. Jadi, mereka akan keluar dari tempat tidur, yaitu dua sampai tiga jam setelah tidur, menuju tempat makanan disimpan di rumah mereka.

Makanan yang dimakan penderita NSRED bisa yang aneh-aneh, dari makanan betulan, sampai benda seperti kayu, logam, lem, atau foil. Ada kecenderungan juga menggabungkan item, misalnya mentega dan rokok.

Kalangan dokter telah mengamati bahwa orang dengan NSRED dapat makan dengan cara yang cepat dan sembrono yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang di dekatnya. Mengapa? Karena apa yang mereka makan bisa jadi bukan bahan makanan, melainkan yang disebutkan sebelumnya. Pun bisa juga makan makanan mentah seperti daging mentah.

Walaupun diagnosis NSRED terbilang mudah, penderitanya tidak menyadari apa yang mereka lakukan pada malam hari.