Brilio.net - Digigit nyamuk? Duh, gatal bukan main! Pasti kamu juga nggak tahan untuk nggak menggaruknya. Kamu pun bisa dibuat jengkel akibat gigitan yang meninggalkan jejak merah dan bengkak di kulitmu.
Lantas bagaimana mengatasinya? Bukti ilmiah menunjukkan kamu butuh antihistamin. Mengapa? Ketika nyamuk betina menggigitmu (mereka menggunakan darahmu untuk menumbuhkan telur-telurnya, sehingga nyamuk laki-laki nggak butuh menggigitmu), dia akan menyuntikkan air liur di bawah kulitmu. Air liur ini mengandung antikoagulan yang membuat darahmu lebih mudah diserap.
Kamu bisa melihat proses nyamuk mengambil darahmu sebagaimana yang telah dipublikasikan peneliti di PLOS ONE pada tahun 2012 di bawah ini:
BACA JUGA :
Kerap sakit kepala, ternyata cacing pita bersarang di otak wanita ini
Dilansir brilio.net dari laman TECH INSIDER, Selasa (22/9), American Academy of Allergy, Asthma & Immunology menyatakan bahwa air liur nyamuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan histamin ke gigitan, yang menyebabkan respons inflamasi sehingga bagian tubuh yang digigit merah dan bengkak.
Nah, saat sedang gatal-gatalnya pasca digigit nyamuk, kamu disarankan nggak menggaruknya. Pasalnya, menggaruk dapat merusak kulitmu (nggak heran justru kulitmu lecet, bukan?) sehingga membuka peluang bakteri jahat menyebabkan infeksi.
Cara paling sederhana dan murah mengatasi gatal akibat gigitan nyamuk adalah sensasi dingin dari es batu yang digosokkan di atas bekas gigitan nyamuk. Cara ini bisa kamu lakukan misalnya saja dalam kondisi darurat atau nggak ada obat sejenis krim atau pil antihistamin, sementara gatalnya nggak tertahankan sama sekali.
Jadi, mulai sekarang siap sedia es batu di rumah ya, guys!