Brilio.net - Kita semua memiliki kegemaran yang kerap dilakukan, setuju? Baik itu menulis, membaca, menonton, bersepeda, mengoleksi sepatu, dan sebagainya. Nah, apakah kamu hanya membiarkan hobi itu semata menjadi kegiatan saat senggang atau justru mengubahnya jadi ladang rezeki?
Penelitian dari Tel Aviv University, Tel Aviv-Yafo, Israel, menunjukkan mengejar passion (keinginan) dan sekaligus berusaha mendapatkan kehidupan yang terjamin, bukan sesuatu yang mustahil. Singkat kata, orang bisa menjadikan hobinya menjadi pekerjaan profesional sekaligus.
"Mengingat realitas ekonomi saat ini, orang sering dihadapkan pada dilema untuk mengambil keputusan tentang dua sisi karier mereka, yaitu hati atau sisi intrinsik, dan kepala atau sisi ekstrinsik," kata peneliti, Daniel Heller.
Secara sederhana, orang sering dilema antara panggilan hati dan logika. Heller melanjutkan bahwa penelitiannya ingin menguji orang yang akan memilih mengikuti jenjang karier yang menantang, misalnya memilih seni, dan membuat peluang mewujudkannya menjadi nyata.
Lebih dari 11 tahun, para peneliti menyurvei sekitar 450 siswa sekolah tinggi musik di dua sekolah elit di Amerika Serikat, berdasarkan program musik musim panas, beserta karier siswa dari masa muda sampai dewasa.
"Kami menemukan bahwa siswa dengan panggilan kuat terhadap musik saat muda, kemungkinan besar akan menilai kemampuan musik mereka lebih menguntungkan dan lebih mungkin untuk mengejar musik secara profesional sebagai orang dewasa tanpa melihat kemampuan musik sebenarnya," papar Heller.
Namun, penemuan di atas tak berarti memudahkan siswa tersebut. Para siswa yang berhasil masuk profesi musik telah menghasilkan rata-rata kurang dari 12.000 dollar AS (sekitar Rp 163 juta) per tahun, dibandingkan dengan pria dan wanita yang bekerja di bidang lain dan menjadikan musik sebagai sampingan. Tapi orang-orang yang mengikuti hati mereka juga melaporkan kepuasan lebih besar terhadap pekerjaan dan kehidupan mereka daripada mereka yang tidak.
Jadi, menurut Heller orang yang mengikuti kata hatinya menjadikan hobi untuk pekerjaan profesional bakal mendapat imbalan seperti kepuasaan dan kesejahteraan batin. Namun memang tak bisa dipungkiri mereka juga merasakan godaan ekstrinsik atau secara logika memikirkan penghasilan yang lebih besar dan mengabaikan kata hati.
Kalau kamu, pilih menjalani hobi sebagai pekerjaan utama atau menjadikan hobi untuk mengisi waktu luang?