Brilio.net - Sebagai anak muda kekinian kamu pasti senang mendengarkan musik zaman sekarang yang banyak diputar di radio-radio atau di televisi. Tapi, pernahkah kamu mendengar musik keroncong? Keroncong adalah salah satu jenis musik yang telah ada sejak dahulu kala. Musik yang tidak memiliki drum set tersebut dulu pernah berjaya di masanya.
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita.
Akar keroncong berasal dari musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Nah, mengapa kamu harus mendengarkan musik keroncong? Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kamu sebaiknya mendengarkan musik keroncong yang telah dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (14/12).
1. Melestarikan budaya
Keroncong adalah salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Mengapa demikian? Bila tidak dilestarikan, musik keroncong bisa jadi punah dan anak cucu kamu nantinya tak akan mengenal dengan baik keroncong yang telah ada sejak dahulu kala.
2. Keroncong sangat dekat dengan masyarakat
BACA JUGA :
Jangan cuma joget, cobalah juga belajar main suling ke komunitas ini
Foto: musiksilva.blogspot.com
Pada dasarnya, musik keroncong adalah musik yang bisa didengarkan oleh berbagai kalangan. Musiknya yang ringan dan mudah dicerna telingan ini dulunya merupakan musik yang sangat dekat dengan masyarakat.
3. Mendengarkan keroncong membuatmu lebih mencintai tanah air
Meskipun tergolong musik serapan di awal abad ke-16, musik keroncong diam-diam justru menjadi alat perjuangan bangsa Indonesia. Pemusik dan seniman almarhum Gesang misalnya, banyak mengangkat tema perjuangan ke dalam musik keroncong.
4. Mendengar keroncong membuat hati adem dan tenang
BACA JUGA :
Pakai nama & gamelan Jawa, grup musik ini ada di AS & pemainnya bule
Musik keroncong tidak menggunakan drum set sehingga termasuk dalam musik yang tenang dan gampang diterima oleh telinga. Ketika mendengarkan keroncong, perasaanmu akan tenang dan adem. Tak percaya?
5. Musik keroncong kini mulai mengalami perkembangan
Mengikuti perkembangan zaman, musik keroncong tak setua dulu ketika didengarkan. Kamu tak perlu khawatir, lagu-lagu zaman sekarang yang menjadi lagu favoritmu dan sering kamu dengarkan, bisa diaransemen dengan irama musik keroncong, dan pastinya akan membuatmu jatuh cinta.
6. Tak hanya dimainkan oleh orang-orang tua
Hei, kini musik keroncong tak hanya dimainkan oleh orang-orang tua saja, lho. Banyak generasi muda yang tertarik dan menekuni musik keroncong. Jika kamu mengunjungi daerah Kotagede di Yogyakarta, di sana banyak ditemukan seniman keroncong yang masih muda dan tentunya berbakat.
7. Bisa dipadupadankan
Siapa yang tak kenal Djaduk Ferianto? Djaduk Ferianto memadukan antara elemen musik tradisional yakni keroncong, dan modern. Dalam karya musiknya, alat musik yang digunakan sudah sering kamu lihat, hanya saja perpaduan yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya kendang dipadu dengan flute. Djaduk banyak bereksperimen bersama grup musik Sinten Remen yang berbasis di Yogya.
8. Musik keroncong bisa menjadi alat komunikasi
Pada zaman dahulu, musik keroncong bisa menjadi alat komunikasi yang sangat tepat. Banyak lagu-lagu keroncong yang berlirik himbauan dan ajakan untuk masyarakat. Lirik tersebut juga berfungsi sebagai alat komunikasi ke masyarakat.
9. Musik keroncong juga bisa sebagai kritik sosial
foto: keroncongsolo2.wordpress.com
Keroncong juga menjadi salah satu media yang tepat untuk menyampaikan kritik sosial. Irama musik keroncong yang unik dan terkesan minimalis seakan membius siapa saja yang mendengarkannya. Diikuti dengan lirik-lirik yang berbau kritik sosial, menjadikan keroncong sesuatu yang lain daripada yang lain.