Brilio.net - Inovasi terbaru dibuat oleh dua siswa SMK 2 Kudus. Terinspirasi untuk membuat suatu alat yang bisa membantu para tuna netra mendeteksi halangan yang ada, Dimas Arfiantino dan Fatykhurrohman membuat alat yang diberi nama On The Track Stick. Alat itu akan memberikan informasi berupa nada (buzzer) jika jalan di depan, kiri dan kanan tuna netra ada benda yang menghalangi dalam radius 1,5 meter.
On The Track Stick ini bentuknya tak jauh berbeda dengan tongkat yang biasa dipakai tuna netra. Tetapi dengan diberi polesan teknologi elektronika mikro prosesor, tongkat ini memberikan kelebihan yang belum pernah ada sebelumnya.
"On The Track Stick bekerja secara ultrasonik menirukan prinsip indera kelelawar. Ketika sistem memancarkan gelombang ultrasonik, maka gelombang akan berjalan dengan kecepatan ultra ke arah depan," terang Dimas kepada brilio.net, Senin (25/5).
Dimas menjelaskan bahwa gelombang yang dipakai pada tongkat itu memiliki sifat dapat memantul jika menabrak benda dengan dimensi padat. Pantulan gelombang ini akan diterima oleh sistem On The Track Stick kembali sebagai data digital. Selanjutnya data digital ini diolah sebagai informasi logika dalam sistem mikro prosessor atmega 256. Hasil pengolahannya dapat menjadi output yang berwujud getaran fibrasi atau suara buzzer.
Berkat inovasinya itu, dua siswa ini pun beberapa waktu lalu diganjar penghargaan dari Bupati Kudus sebagai salah satu pemenang lomba Krenova 2015. Dimas menjelaskan bahwa ke depannya alat ini akan diproduksi secara massal. Alat yang mempunyai panjang maksimal 1,5 meter, dengan berat 150 gram ini juga akan diperbaiki lagi menjadi lebih simpel dan lebih ringan.