1. Home
  2. »
  3. News
17 Oktober 2015 18:22

3 Prajurit cantik TNI raih medali di Olimpiade Militer Dunia di Korsel

Diikuti oleh 7.045 atlet dari 117 negara. Aprilia Nurohmah

Brilio.net - Prajurit-prajurit TNI kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini, tiga atlet TNI berhasil membawa pulang medali dari ajang Olimpiade Militer Dunia ke-6 yang baru saja selesai digelar di Korea Selatan (Korsel).

Olimpiade Militer Dunia ini mempertandingkan beberapa cabang olahraga, yaitu judo dan atletik, parachuting (terjun payung) dan layar, serta menembak dan orienteering. Acara yang berlangsung mulai dari 2 sampai 11 Oktober 2015 ini diikuti oleh 7.045 atlet dari 117 negara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA :
Kakek gaul berjenggot putih main sepatu roda hebohkan jalanan Jogja


Dalam kesempatan ini, kontingen Indonesia mengirim sebanyak 68 atletnya untuk bertanding. Hasilnya, Indonesia mampu membawa pulang satu medali perak dan dua medali perunggu.

Prajurit TNI yang berhasil mempersembahkan medali perak tersebut adalah Serda (Kowad) Dessy Alvionita di cabang olahraga parachuting kategori ketepatan mendarat kelas junior putri. Serda (Kowad) Dessy Alvionita ini sehari-hari bertugas sebagai Pengatur Administrasi Gudang Kendaraan Peralatan (Turmin Gudranpal) Makopassus.

Sedangkan dua medali perunggu masing-masing diperoleh Serda (Kowad) Ni Putu Virgynia Widayanti yang bertugas di Dinas Jasmani TNI AD (Disjasad) di cabang olahraga judo putri kelas 52 kg, dan Serda (Wara) Benanda Fransiska yang sehari-hari bertugas di Dinas Keuangan TNI AU pada cabang parachuting kategori ketepatan mendarat kelas junior putri.

BACA JUGA :
Raket ini berperan besar bawa Rudy Hartono juara All England 8 kali

Ketiga prajurit cantik kebanggaan TNI ini disambut dengan bangga oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Kamis (15/10) bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap. Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga kepada seluruh atlet TNI karena sudah bertanding tanpa iming-iming. "Seorang atlet harus kuat, biar bisa menang. Saya ucapkan selamat. Bagi yang belum berhasil meraih medali, harus berlatih dengan standar juara satu," tegasnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa, kunci untuk bisa berhasil adalah latihan yang tidak normal. "Orang lain tidur kita lari, gunakan teknologi olahraga, kalau latihan normal biasa saja pasti tidak akan berhasil." Sebelum para atlet TNI mengikuti Olimpiade Militer Dunia ke-6 di Korsel, diadakan pelatihan terpusat dari cabang olahraga masing-masing selama satu bulan di wilayah Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Sementara itu, masing-masing prajurit pun mendapat hadiah sebesar Rp 150 juta bagi penerima medali perak dan masing-masing Rp 75 juta untuk dua prajurit yang meraih medali perunggu. Hal ini tentu saja mampu memicu semangat para anggota TNI yang lain untuk semakin rajin berlatih dan semangat untuk menghadapi Olimpiade militer dunia ke-7,pada 2018 yang rencananya akan di gelar di Jakarta.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags