1. Home
  2. »
  3. News
20 Mei 2015 18:08

5 Dilema yang dihadapi petugas pemadam kebakaran, bikin terenyuh

Tidak jarang di antara mereka justru menerima cacian dari masyarakat karena berbagai hal. Fadila Adelin

Brilio.net - Menjadi pemadam kebakaran tidak selalu dielu-elukan oleh masyarakat, tidak jarang di antara mereka justru menerima cacian dari masyarakat karena berbagai hal. Menurut penuturan Muzakir (59), seorang pensiunan pemadam kebakaran saat ditemui brilio.net Selasa (19/5), banyak hal-hal dilematis dan kejadian yang tidak kita sangka dihadapi oleh para pemadam kebakaran. Antara lain sebagai berikut:

1. Hujan bukanlah berkah
Ketika turun hujan saat kebanyakan orang akan bersyukur karena berpikir bahwa hujan tersebut akan memadamkan api. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Hal tersebut sama sekali tidak diinginkan oleh mereka. Jika hujan turun terus, dikhawatirkan hujan justru akan membuat premium di dalam tangki akan meluber dan akibatnya bisa fatal. Api bisa merambat dan menyambar tangki di dekatnya dan menyebabkan kebakaran semakin besar.

Hujan saat itu menambah kesengsaraan mereka. Baju mereka basah total karena selain terguyur air yang digunakan untuk memadamkan juga terguyur hujan deras. Dingin pasti menyelimuti hingga ke tulang mereka. Tak hilang akal, mereka terkadang justru memanfaatkan panasnya kobaran api untuk sekedar menghangatkan tubuh dan mengeringkan pakaian.

2. Dicurinya kuningan pada hidran air
Kepanikan selalu terjadi saat kebakaran, saat itulah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mencuri kuningan yang ada pada hidran air. Hilangnya kuningan air tersebut menyebabkan air tidak dapat disalurkan ke selang pemadam kebakaran. Muzakir menuturkan, bagian kuningan tersebut memang menjadi sasaran curian karena bernilai tinggi.

3. Dihajar warga karena dikira akan kabur
Di saat genting seperti itu seringkali terjadi kesalahpahaman antara pemadam kebakaran dengan warga. Di saat selang tidak berfungsi akibat dicurinya kuningan pada hidran air tersebut, para pemadam kebakaran terpaksa harus berlarian estafet untuk mengambil air. Pada saat itulah mereka tidak jarang terkena bogem mentah warga yang panik karena disangka akan kabur, lari dari tanggung jawab.

4. Warga yang sibuk menyelamatkan barang justru menyusahkan
Sebenarnya ketika kebakaran terjadi prioritas utama adalah nyawa, namun banyak warga yang tidak ingin kehilangan harta bendanya berlarian kalang kabut masuk ke rumah demi menyelamatkan harta bendanya padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan. Jika dilarang, maka tidak sedikit warga yang malah mengamuk, cara menyelamatkan harta bendanya juga sembarangan. Semuanya di lempar keluar begitu saja. Muzakir bercerita pernah ada seseorang yang asal melempar kompor gas dan jerigen minyak yang menyebabkan minyak tumpah di mana-mana.

5. Jangankan diberi minum, ucapan terimakasih saja jarang
Ketika api sudah padam, mereka memang jarang mendapat apresiasi dari pekerjaan mereka. Mereka memang tidak mengharapkan apa-apa dari warga karena mereka sudah mendapatkan gaji dari pemerintah. Mereka mengaku jika diberi air minum saja sudah cukup senang, tapi itu jarang terjadi. Bahkan ucapan terima kasih dari warga bisa dihitung jari. Namun Muzakir berpikiran positif, "Mungkin saat itu mereka masih shock, jadi ya tidak apa-apa yang penting kita sudah membantu," pungkasnya.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags