Brilio.net - Siapa yang nggak suka gula? Bahkan hampir dari setiap orang seakan bergantung pada manisnya butiran putih tersebut, baik dalam makanan maupun minuman.
"Kita bukan hanya mendapatkan gula dari sesuatu yang jelas seperti kue, permen, dan soda, tapi juga dari produk kemasan yang terdengar sehat, misalnya salad, saus pasta, dan yoghurt," kata Elyse Powell, salah seorang penulis laporan penelitian sekaligus peneliti doktoral di University of North Carolina, Amerika Serikat. Powell beserta rekan penelitiannya telah menemukan bahwa sekitar 20% orang Amerika mengonsumsi lebih dari 700 kalori dari gula tambahan setiap hari.
BACA JUGA :
Gula dapat menyebabkan kecanduan
Hmmm...apa kabar di Indonesia, ya? Tapi kamu pasti cukup sering mendengar orang menderita diabetes, yakni penyakit kronis yang identik dengan kadar gula darah berlebihan atau hiperglikemia (melebihi 200 mg/dL).
Maka dari itu, tak heran banyak kalangan medis atau orang yang terkena diabetes itu sendiri menekankan untuk mengurangi konsumsi gula. Namun, kira-kira apa ya, akibat kalau kamu berhenti mengonsumsi gula? Sebagaimana dilansir brilio.net dari Prevention, Sabtu (14/11), berikut tujuh akibatnya:
1. Jantungmu akan lebih sehat
BACA JUGA :
Kenapa gula membuat kopi dan teh lebih enak? Ini lho alasannya
foto: giphy.com
Menurut penelitian yang dilakukan oleh James J DiNicolantonio, ilmuwan dalam bidang kardiovaskular di St Luke's Mid-Atlantic Heart Institute di Kansas City, MO, Amerika Serikat, kalau kamu berhenti mengonsumsi gula, maka risiko kematianmu turun tiga kali lipat.
"Hal ini disebabkan gula tambahan secara kronis dapat meningkatkan kadar insulin, yang mengaktifkan sistem saraf simpatik, meningkatkan tekanan darah, dan denyut jantung," jelas DiNicolantonio. Dengan demikian, menurutnya, kalau kamu mengurangi konsumsi gula maka kamu akan mengalami penurunan 10% Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol 'jahat' dan penurunan 20-30% trigliserida (salah satu jenis lemak utama yang mengalir di dalam darah manusia), dan hal ini bagus untuk jantungmu.
2. Say goodbye sama produk pembersih jerawat
foto: giphy.com
Gula menyebabkan inflamasi atau peradangan. Peradangan sistemik itulah yang memicu jerawat di wajahmu. Sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa ketika orang yang bukan peminum soda mengonsumsi satu porsi minuman bersoda, sebanyak 12 ons setiap hari selama tiga minggu, kadar inflamasi mereka meningkat sebesar 87%. Peneliti meyakini bahwa kalau kamu mengurangi minuman bersoda atau berpemanis lainnya, kamu nggak perlu merogoh kocek mahal untuk melakukan perawatan atau membeli produk kecantikan.
3. Terhindar dari diabetes
foto: giphy.com
Makan minuman atau makanan dengan gula tambahan dapat menumpuk lemak di sekitar organ hatimu. Tumpukan ini berkontribusi terhadap resistensi insulin dan merusak kinerja pankreas, yang biasanya menjadi 'pabrik' penghasil insulin.
Dalam sebuah penelitian konsumsi gula di 175 negara, Robert Lustig, penulis Fat Chance: Beating the Odds Against Sugar, Processed Food, Obesity, and Disease menemukan bahwa makan 150 kalori dari gula tambahan dapat meningkatkan 11 kali kemungkinan terkena diabetes tipe 2, dibandingkan 150 kalori dari protein atau lemak.
4. Perbaikan suasana hati
foto: giphy.com
Tanpa gula rasanya hambar. Gula seakan sudah menjadi candu tersendiri sehingga kalau kamu nggak mengonsumsinya sehari saja, rasanya gelisah dan maunya uring-uringan. Betul, nggak?
Sebuah studi dari Columbia University, New York, Amerika Serikat, menemukan bahwa wanita yang diet tinggi gula ditambah dengan biji-bijian olahan, lebih mungkin mengalami kecemasan, mudah marah, dan perubahan suasana hati.
5. Memengaruhi tidurmu
foto: giphy.com
Kalau kamu terlalu banyak makan gula, kamu akan lesu dan rasanya mau tidur mulu. Merasa nggak? Lustig menyatakan bahwa tambahan gula juga memicu pelepasan hormon kortisol yang mengganggu tidur. Kalau kamu kekurangan gula, maka kamu akan gelisah, semakin terjaga dan waspada selama seharian.
6. Berpengaruh pada memori
foto: giphy.com
Sebuah studi hewan di University of California (UCLA), Los Angeles, Amerika Serikat, menemukan bahwa diet tinggi gula tambahan dapat menghambat pembelajaran dan memori. Seiring waktu, penelitian menemukan ternyata makan banyak gula justru dapat merusak komunikasi antara sel-sel otak.
7. Penurunan berat badan sekitar 10 pon (4,5 kilogram)
foto: giphy.com
Ketika kamu mengganti beberapa kalori manis dengan makanan lainnya yang rendah gula namun kaya kalori, kamu nggak akan makan lebih banyak kalori. Kalau kamu terbiasa makan sebanyak kurang lebih 200 kalori gula setiap hari, kamu bisa menurunkan berat badan sekitar 4,5 kilogram dalam waktu lima sampai enam bulan.
Jadi, terlalu berlebihan atau diet tinggi gula nggak bagus ya, buat kesehatan. Pastikan kamu mengontrol konsumsi gulamu ya, guys. Kesehatanmu, lho.