Brilio.net - Masa tua adalah saat dimana seseorang menikmati hidup nyaman bersama anak-anak serta bercengkrama dengan cucu. Namun tidak demikian bagi kakek dan nenek berikut ini.
Di usianya yang senja, mereka masih saja berjibaku dengan kerasnya dunia, mengais rezeki, dan mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk menyambung hidup. Berikut kisah perjuangan kakek-nenek yang hidup dari jalanan, yang pernah brilio.net tulis, Senin (5/10):
1. Mbah To
BACA JUGA :
Tak bisa nonton Bon Jovi, pedagang ini gratiskan rotinya ke anak SD
Kisah perjuangan Mbah To untuk mencari rezeki sungguh memilukan. Kakek berusia 78 tahun tersebut merantau dari Magetan ke Jogja untuk mengumpulkan rongsokan demi pengobatan istrinya yang sakit. Menurut pengakuannya, dia sudah tiga bulan berada di Yogyakarta dan tidur di pinggir warung dan emperan toko. Baca berita selengkapnya di sini.
2. Mbah Tris
Tak jauh berbeda dengan Mbah To, kerasnya hidup di jalanan juga dirasakan oleh Mbah Tris. Nenek berusia 75 itu bekerja sebagai penjual makanan keliling di Malioboro. Dia sudah menekuni pekerjaan tersebut selama 35 tahun demi pengobatan sang suami yang sedang mengalami penyakit kanker. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Mbah Gareng
BACA JUGA :
Orangtua cuma sanggup biayai sampai SD, Slamet buktikan bisa masuk UGM
Kakek asal Tulungangung, Jawa Timur sudah 55 tahun lamanya berjualan arum manis. Dalam sehari, Mbah Gareng (77) mendapatkan keuntungan mencapai Rp 25 ribu. Menurutnya, selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, pekerjaannya tersebut dilakoninya demi melestarikan makanan tradisional yang kini mulai punah. Baca berita selengkapnya di sini.
4. Mbah Sarno
Puluhan tahun sudah Mbah Sarno menekuni usaha sol sepatu keliling. Menariknya, kakek berusia 65 tahun itu selalu mencatat merek mobil para pelanggannya. Catatan tersebut dia gunakan untuk memotivasi cucunya agar giat belajar dan meraih kesuksesan seperti para pelanggannya. Baca berita selengkapnya di sini.
5. Mbah Majem
Usia senja bukan menjadi hambatan bagi Mbah Majem (80) untuk terus bekerja. Nenek asal Sleman, Yogyakarta itu menekuni pekerjaan sebagai penjaja koran di perempatan lampu merah. Menurutnya, dalam sehari dia hanya mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu. Baca berita selengkapnya di sini.
6. Mbah Suminah
Nasib Mbah Suminah (95) tak jauh berbeda dengan Mbah Majem. Meski usianya hampir satu abad, dia masih setia berjualan koran di Jalan Sudirman, Yogyakarta. Dia mengaku sudah 5 tahun menekuni profesi tersebut. Baca berita selengkapnya di sini.
7. Mbah Penjual Gorengan
Nenek yang tidak ketahui namanya ini merupakan penjual gorengan di Malang. Setiap hari, dia harus berjalan kaki sekitar 1,5 km dalam menjajakan dagangannya. Nenek yang berusia hampir 80 tahun itu berjualan di wilayah wisata Cubanrondo yang terkenal dingin. Baca berita selengkapnya di sini.
8. Mbok Payem
Mbok Payem adalah nenek perkasa dari Yogyakarta. Nenek berusia 83 tahun itu masih terus bersemangat berjualan wedang ronde di daerah Kauman. Setiap bulannya, Mbok Payem yang akrab disapa dengan Mbok Min oleh warga sekitar, bisa mengantongi uang sekitar Rp 200.000 dari berjualan wedang ronde. Baca berita selengkapnya di sini.