Brilio.net - Bagi mereka yang sedari kecil tidak pernah bersentuhan dengan hiruk pikuk di pesantren tentu akan mengalami berbagai pengalaman unik sangat memulai hidup baru di pondok pesantren. Hal itulah yang dirasakan oleh pria asal Banten ini, Aang Sunandar (22). Pernah mengalami depresi berat membuat Aang akhirnya memutuskan untuk mendalami ilmu agama di sebuah pondok pesantren.
"Saya waktu itu mengalami depresi setelah berhenti bekerja, kemudian saya direkomendasikan oleh ibu saya untuk masuk ke pesantren. Sampai di pesantren saya kaget menu makanan yang nggak biasa," cerita Aang kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (30/12).
Makanan yang tidak biasa yang dijumpai Aang sebelum tinggal di pondok pesantren seperti pucuk daun sirsak yang bisa dibuat lauk dan pucuk daun kopi yang lezat buat lalapan. Aang sebagai orang awam tidak pernah menjumpai sebelumnya makanan yang terbuat dari pucuk daun sirsak dan daun kopi, sehingga dia sempat merasa enggan untuk mencicipinya.
Setelah lama tinggal di pondok, Aang pun akhirnya memberanikan diri untuk mencicipi makanan tersebut dan dia tidak pernah menyangka kalau pucuk daun sirsak dan pucuk daun kopi bisa menjadi sangat lezat seperti yang dimakannya saat berada di pondok pesantren.
"Tapi setelah saya sampai di rumah, saya mencoba membuat masakan seperti di pondok tapi kok rasanya beda, kalau dibuat di pondok enak kok saya buat di rumah nggak enak ya," jelas Aang.
Pengalaman pertama Aang mengomsumsi makanan yang tidak biasa ini tidak membuatnya kapok untuk tinggal di pesantren. Sebaliknya, Aang justru jatuh cinta dengan pesantren dan hingga saat ini Aang masih menetap sebagai salah satu santri di pesantren yang ada di Jawa Barat.
Cerita ini disampaikan oleh Aang melalui telepon bebas pulsa Brilio di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
BACA JUGA :
Ponpes waria di Jogja, sempat tertatih karena bingung nyari ustaz