Brilio.net - Kamu pasti sudah tahu bahwa seluruh planet di tata surya berbentuk bulat, bahkan tidak hanya planet saja namun matahari dan bulan pun berbentuk bulat. Namun tahukah kamu mengapa semuanya berbentuk bulat?
Dilansir brilio.net dari universetoday.com, Jumat (1/5) tata surya dibentuk dari apa yang disebut nebula atau sebuah konsentrasi area yang berisikan gas dan debu kosmik yang disebut juga dengan ISM atau Instellar Medium. Gas dan debu kosmik ini tersebar di mana-mana dan akan berkumpul menjadi satu pada sebuah gravitasi yang cocok dengannya.
Gas dan debu kosmik tersebut akan tertarik pada medan gravitasi tersebut. Sebuah planet berperilaku seperti cairan di mana dalam jangka waktu tertentu akan tertarik ke pusat gravitasinya sebagai akibat gaya tarik gravitasi.
Planet terbentuk dari kumpulan gas panas yang kemudian menyusut. Tarikan gravitasi antar unsur-unsur pembentuk benda angkasa itu membuatnya berbentuk bulat, karena bentuk bulat adalah bentuk di mana semua unsur bisa sedekat mungkin dengan pusat gravitasi.
Proses tarikan inilah yang memaksa sebuah planet untuk berbentuk bulat dengan menarik semua massa mendekat dengan pusat gravitasi. Proses ini disebut dengan isostatic adjustment atau penyesuaian isostatik.
Besar kecilnya planet tersebut tergantung dengan seberapa besar gaya gravitasi yang menariknya. Jupiter memiliki gaya gravitasi paling besar, sehingga ukuran planetnya pun menjadi yang paling besar.
Benda-benda yang lebih kecil, seperti beberapa asteroid dan meteoroid, tidak memiliki bentuk bulat karena gravitasi internal mereka tidak cukup besar. Sehingga bentuknya pun tidak beraturan.