1. Home
  2. »
  3. News
21 Maret 2015 15:31

Bermodal uang jajan, omzet bisnis es krim pemuda ini Rp 250 juta/bulan

Kini Sweet Sundae Ice Cream telah dipasarkan di Yogyakarta, Jakarta, Semarang, dan Ambarawa. Bahkan telah menembus Malaysia dan Singapura. Muhammad Gufron Salim

Brilio.net - Inspirasi memulai usaha bisa muncul kapan dan di mana saja. Seperti yang dialami Andromeda Sindoro (27), alumni Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada asal Palagan, Sleman, DI Yogyakarta. Pada tahun 2008, saat masih mahasiswa, dia bersama empat temannya memulai usaha es krim karena terinspirasi nasib peternak sapi perah.

Ketika itu, pemuda yang biasa dipanggil Andro ini mengikuti program penyuluhan sapi perah di Kaliurang, Yogyakarta. Banyak para peternak sapi perah yang kecewa karena harga susu sapi yang rendah. "Kualitas susu peternak sapi perah di tempat saya memberikan penyuluhan di Kaliurang kurang baik, karena kerap susu dicampur dengan air," Kata Andromeda Sindoro di pabriknya kepada brilio.net, Jum'at (20/3).


Pemuda berkaca mata ini bersama temannya, mencoba meyakinkan para peternak bahwa dia akan membeli susu dengan harga yang lebih baik, asalkan kualitas susunya terpenuhi. Standar kualitas ini penting karena susu akan dibuat es krim. Sejak itulah bisnisnya berjalan dengan memakai merek Sweet Sundae Ice Cream.

Tahap awal dalam merintis usaha es krim Sweet Sundae hanya bemodal uang jajan. Kemudian Andro dan empat rekannya melebarkan sayap dengan membuka sebuah kedai di pojok kantin Fakultas Peternakan UGM yang ternyata adalah bekas sebuah kandang.

Dalam perjalanan waktu, tiga orang rekannya keluar dari usaha eskrim ini. "Mereka bertiga punya pandangan sendiri dan berbeda kedepannya," Kata Andro. Akhirnya dia dan seorang rekan yang kini menjadi istrinya, Yuki Rahmayanti, melanjutkan bisnis ini.

Setelah tujuh tahun berjalan, kini Sweet Sundae Ice Cream memiliki 14 orang karyawan dan telah memasok hasil produksi di Yogyakarta hingga Jakarta, Semarang, dan Ambarawa. Bahkan produknya telah terjual di Malaysia dan Singapura.

Berkat usaha ini, omzetnya per bulan mencapai Rp. 250 juta. Spirit marketing ala HORECA (Hotel, Restoran, Catering, Cafe) mendorong Andro dan istrinya untuk menjadikan usahanya bisa berkembang hingga ke seluruh dunia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags