Brilio.net - Merayakan ulang tahun bersama orang terkasih adalah hal yang membahagiakan. Bukan kebahagiaan yang dirasakan, pengalaman hari ulang tahun yang menyedihkan dialami oleh Dika (15). Laki-laki asal Makassar, Sulawesi Selatan, ini tidak pernah mengira di hari bahagianya itu dia justru mendapatkan kabar duka.
Kejadian ulang tahun yang menyedihkan itu terjadi tiga tahun silam, saat ulang tahunnya yang kedua belas. Jika hari ulang tahun tiba, biasanya setiap orang selalu mendapatkan kejutan menarik dan tentunya membahagiakan dari orang terkasih mereka, namun hal yang berbeda dirasakan oleh Dika. Di hari ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 8 Desember itu, dia harus mendapatkan berita duka.
"Setiap saya ulang tahun, mesti ibu akan menjadi orang pertama yang memberikan ucapan selamat ulang tahun, namun saat itu berbeda, di hari ulang tahunku, saya sedang menunggui ibu yang koma di rumah sakit," cerita Dika kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa 0-800-555-999, Selasa (24/11).
Ibu Dika mengidap penyakit tumor yang menyerang paru-parunya. Ibunda Dika mengalami koma selama 11 hari, di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar. Ibunda Dika mengembuskan nafas terakhir pukul 01.00 WITA tanggal 9 Desember 2012. Tidak sempat merayakan hari bahagia bersama ibu membuat anak pertama dari dua bersaudara ini merasakan kehilangan yang mendalam.
"Saya sangat merasa kehilangan ibu, setelah bercerai dari ayah, saya dan adik perempuan saya tinggal bersama ibu dan saya rasanya tidak percaya akan menjalani hari-hari saya tanpa ibu lagi, apalagi saya belum sempat membanggakan beliau," jelas laki-laki yang sekarang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ini (SMA).
Ya, Dika tidak pernah menyangka bahwa dia terakhir kali dia mendapatkan ucapan selamat dari ibunya adalah saat ulang tahunnya yang ke-11. Pada ulang tahunnya yang ke-12 itu, ibunya tidak lagi sanggup menyampaikan ucapan selamat kepada anak terkasihnya itu.
Kehilangan orang tua di usia yang masih muda membuat Dika menjadi lebih tegar. Kini dia tinggal bersama dengan neneknya. Meski ibunya telah meninggal, Dika senantiasa bisa mengingat segala nasihat ibunya agar dia menjadi anak yang berguna. Kini, setiap ulang tahun, dia tidak hanya memperingati hari kelahirannya saja tapi juga memperingati hari kematian ibunya. Dika berjanji kepada dirinya sendiri untuk membanggakan ibunya meski ibunya sudah tidak ada.
"Meski ibu telah meninggal, saya tetap akan selalu berusaha membuat ibu bangga, semoga ibu bisa melihatnya dari surga," tandas Dika.
Cerita ini disampaikan oleh Dika melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.