Brilio.net - Sejarah, apa yang pertama kali terlintas di benakmu jika mendengar kata tersebut? Kebanyakan orang menganggap sejarah merupakan hal yang membosankan karena hanya berisi teks dan banyak disampaikan dengan cara yang tidak begitu menarik.
Hal inilah yang membuat para mahasiswa ini tertantang untuk menjadikan pelajaran sejarah dengan kemasan yang lebih berbeda dan tentunya tidak membosankan. Mereka adalah Muhammad Ali Isa, Iqbal Galuh Hartono dan Qisti Rahmahtillah. Ketiganya merupakan mahasiswa jurusan teknik informatika Universitas Islam Indonesia (UII). Membuat visul novel secara digital merupakan pilihan yang tepat sebab anak muda saat ini.
BACA JUGA :
Sederhananya cangkir yang digunakan Sudirman usai perang gerilya
"Ide awal untuk mengangkat cerita sejarah bermula setelah saya membaca novel Gadjah Mada karya Langit Kresna Haryadi. Ketika itu saya tersadar bahwa Indonesia memiliki cerita (sejarah) yang tidak kalah epik dengan cerita-cerita populer luar seperti Lord of the Ring atau Harry Potter," cerita Muhammad Ali Isa kepada brilio.net, Senin (7/9).
Proses awal pembuatan visual novel beranjak dari pencarian ide yang akan diangkat. Setelah melalui beberapa pertimbangan maka cerita sastra yang dipilih mereka adalah Sang Perwira Gadjah Mada. Kisah tersebut menceritakan tentang asal-usul terjadinya sumpah palapa yang diucapkan oleh Gadjah Mada.
Karya para mahasiswa jurusan teknik informatika ini dihadirkan lebih menarik dengan berbagai pilihan, sehingga pembaca tidak hanya menikmati alur cerita saja melainkan diberi pilihan untuk ikut terlibat dalam cerita yang nantinya bisa mempengaruhi akhir cerita.
"Cerita akan berlanjut jika pemain menjawab secara benar. Jika salah, pemain akan mendapatkan informasi terkait dengan jawaban yang dipilihnya dan permainan pun berakhir. Dengan pengemasan yang baik, minat masyarakat terutama kawula muda untuk membaca kisah sejarah pun dapat meningkat karena disajikan secara menarik dan cukup interaktif," lanjut Ali Isa.
Tahap selanjutnya setelah mereka menemukan ide cerita selanjutnya adalah membuat berbagai program yang diperlukan. Mereka menggunakan Ren'Py Visual Novel Engine. Mereka pun melakukan pengujian terhadap game tersebut yang hasilnya ternyata efektif digunakan sebagai sarana belajar sekaligus menambah wawasan dari tentang sejarah.
BACA JUGA :
Tempat dulu Pangeran Diponegoro ditipu Belanda kini jadi museum
"Harapannya produk ini dapat dikembangkan menjadi lebih menarik sehingga jika dirilis dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat. Selain itu dengan adanya produk ini kami juga berharap dapat menjadi pemicu developer-developer game Indonesia untuk menciptakan hal serupa dan turut meramaikan dunia visual novel dengan konten-konten Indonesia terutama sejarah," tandas Ali Isa.
Selain membuat pelajaran sejarah lebih menyenangkan, para anak muda ini tentunya terlibat secara tidak langsung melestarikan budaya Indonesia dengan membuat desain pakaian adat dan beberapa gambaran tempat bersejarah dalam visual novel tersebut, keren.
Nah, bagaimana denganmu? Apa yang kamu buat untuk ikut melestarikan budaya Indonesia?