1. Home
  2. »
  3. News
5 Januari 2016 18:03

Gara-gara tak sabar saat macet, bogem mentah melayang

Pemukulan ini juga berimbas pada trauma pada anak berusia 2 tahun. Agustin Wahyuningsih
foto: Ito

Brilio.net - Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Di manapun kita berada, sudah seharusnya menaati aturan yang ada, tak terkecuali aturan dalam berlalu lintas. Siapa pun orangnya, wajib menaati peraturan lalu lintas dan menghormati pengguna jalan lainnya. Apesnya, hal demikian tak berlaku bagi sepupu Ito (25), Ari (25).

Ito menuturkan pada Minggu, (3/1) sore sekitar pukul empat sore, Ari beserta istri dan anaknya, Ani (24) dan Ara (2), baru saja pulang liburan. Saat sampai di Desa Klatakan, Kendit, Situbondo, Jawa Timur, mereka terjebak macet. Kemacetan dalam perayaan libur tahun baru 2016 ini membuat banyak orang saling serobot mendapatkan jalan. Sayangnya, ada orang yang melawan arus.

Berdasarkan informasi dari Ani, Ito menyatakan bahwa sebuah mobil Inova warna hitam seakan arogan menguasai jalan dan merasa benar sendiri. Sopirnya sempat menghardik Ari.

"Si pria berbaju hitam dan gundul itu bicara keras ke saudara saya, 'Kamu ini sepeda nggak mau minggir!' gitu," ujar Ito kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Selasa (5/1).

Setelah itu, si sopir Inova yang diperkirakan berusia 30-an tahun tersebut turun dari mobil dan membogem Ari. Bogem mentah yang dilakukan tepat di depan anak dan istri Ari. Jelas keduanya langsung histeris.

Si pria itu kembali menghardik Ari, "Kamu nggak tahu siapa saya, hah?" demikian yang disampaikan Ito.

Lantas, si pria gundul itu menghindar dan melaju bersama mobilnya. Tapi, Ari berhasil mengejar akibat jalannya masih terbilang macet. Saat berhasil menahan si sopir dan mobilnya sebentar, keduanya terlibat adu mulut kembali.

Saat timbul kericuhan dan dilihat banyak pasang mata, datanglah polisi lalu lintas. Tak mengerti apa yang tengah dibicarakan antara si sopir dan polisi, si polisi akhirnya meminta Ari berdamai dengan si sopir. Dengan alasan bahwa si sopir Inova petinggi aparat. Dengan perasaan dongkol dan muka babak belur, terutama di bagian mata, Ari memilih pergi.

"Sebenarnya istri saudara saya nggak mau dipanjang-panjangin urusan ini. Tapi ya, namanya orang arogan seperti itu harus ditindak. Sesama pengguna jalan ya harus menghormati pengguna lainnya," tegas Ito yang bekerja sebagai pedagang barang pecah belah di pasar Asem Bagus, Situbondo, Jawa Timur ini.

Ito juga menambahkan bahwa kasus yang menimpa sepupunya ini menyebabkan rasa takut bagi Ara. Menurutnya Ara tak lagi ceria saat disapa saudara.

"Mungkin trauma atau apalah namanya. Kasihan saya sama dia yang tahu dengan kepala mata sendiri bapaknya dipukul orang," imbuh Ito.

Dengan kasus ini, Ito berharap orang yang membogem mentah saudaranya sadar dan tak mengulangi hal yang sama terhadap orang lain. Dia berharap juga andai kata orang lain tahu bahwa si sopir itu sangat arogan di jalan. Pesan ini bukan sekadar bagi sopir bersangkutan, melainkan bagi siapa saja di luar sana.

Cerita ini disampaikan oleh Ito melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags