Brilio.net - Jambore Dunia merupakan ajang pertemuan Pramuka tingkat penggalang dari seluruh dunia dalam bentuk perkemahan besar yang diadakan setiap empat tahun sekali. Jambore ini pertama kali digelar pada 1920 di Inggris.
Nah, Jambore Dunia di Jepang ini merupakan yang ke-23 dan bertepatan dengan 70 tahun peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Jambore Dunia ke-23 tahun ini dilaksanakan di Kirara-hama, Yamaguchi, Jepang, pada tanggal 28 Juli 8 Agustus 2015.
Presiden Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka melepas keberangkatan 462 anggota, menuturkan bahwa tema Jambore dunia kali ini yaitu 'Wa' atau Spirit of Unity, semangat persatuan ini mewakili spirit Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia.
BACA JUGA :
Young On Top, komunitas memotivasi agar sukses di usia muda
Luqman selaku Humas Kwarnas menuturkan kontingen Indonesia akan bergabung bersama kurang lebih 40 ribu peserta lainnya dari 105 negara sedunia.
Dari 462 orang yang berangkat ke negeri Sakura ini, dengan rincian 22 staf, 10 panitia internasional, 43 pembina, 382 peserta (setingkat Penggalang) dan 5 orang operation Kirarahama.
Lalu kegiatan apa saja yang akan dilakukan di Jambore dunia itu? Salah satu pembina Rio Ashadi menuturkan bahwa mereka akan mengikuti beberapa kegiatan seperti Peace Programme, kunjungan seluruh peserta ke Peace Memorial Park dan museum Hiroshima. Lalu ada juga Global Development Village (GDV), yaitu program yang membantu meningkatkan kesadaran peserta jambore tentang isu global seperti perdamaian, lingkungan hidup, pengembangan lingkungan dan HAM serta kesehatan.
Program lainnya yaitu Exploring Nature yang akan mengembangkan pemahaman peserta, mengenai kehidupan yang berbasis natural. Dengan maksud agar peserta menghargai lingkungan. Ada juga kegiatan Cross Road of Culture (CRC) sebuah program untuk saling bertukar budaya dan belajar budaya di antara peserta dari berbagai negara.
BACA JUGA :
Hebat, pelajar Indonesia juara dalam kompetisi sains ASEAN
Dua program selanjutnya adalah City of Science (COS), kegiatan yang akan melatih peserta Jambore untuk memahami ilmu sains dan teknologi, terutama untuk masalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan program Community Services, yang akan mengajak peserta bekerja sama dengan penduduk lokal di Jepang.
"Semua sesuai modul yang sudah dirancang panitia Jambore Nasional. Tidak ada kompetisi yang memperebutkan juara, karena acara ini adalah Jambore sendiri, artinya berpesta atau bersama," kata Rio kepada brilio.net, Senin (27/7).
Menarik banget ya? Selain mendapat banyak pengalaman, kamu juga bisa menjadi Duta Indonesia yang tentunya membuat kamu bangga.
Salam Pramuka!