Brilio.net - Tren berwirausaha saat ini memang bisa dikatakan begitu menjamur. Tak hanya orang yang memang sudah tak menempuh pendidikan, mereka yang masih sibuk bergelut dengan buku sekolah atau kuliah pun banyak yang sudah mencoba untuk berwirausaha. Apalagi perkembangan media sosial yang semakin maju memudahkan seseorang untuk mempromosikan usahanya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membangun usaha adalah brand atau merek produk. Nah, sebelum membuat merek untuk usahamu, ada baiknya kamu perhatikan 6 hal berdasarkan penuturan Tarsisius Sadtiyoko S. A. (36), pemilik agensi iklan SigrakAd 'Creative Movement' ini.
1. Pilih nama yang merepresentasikan produk
BACA JUGA :
Sejarah penamaan brand-brand terkenal dunia, kamu mesti tahu!
Foto: blog.sribu.com
Menurut Yokolilo, panggilan akrab Tarsisius Sadtiyoko S. A., merek itu sama halnya dengan nama seseorang yang menunjukkan identitas. Pemberian nama adalah bagian penting dalam branding, karena branding adalah roh penggerak sebuah produk.
"Jadi untuk memulai usaha, pilihlah nama yang merepresentasikan karakter produk sekaligus bisa menjadi roh yang menghidupi produk itu sendiri," kata pria yang menjadi dosen tamu di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini.
2. Ambil nama yang simpel dan mudah diingat
BACA JUGA :
Pstt, 35 merek ini ternyata sering salah ucap, lho!
Foto: brendabence.com
Pemilihan nama yang simpel dan mudah diingat juga menjadi poin penting. Menurut Yokolilo, semakin simpel maka semakin mudah untuk diingat. Tapi untuk membuat merek yang seperti itu memang tidak mudah.
3. Penggunaan angka bisa jadi salah satu cara untuk diingat
Salah satu cara yang banyak digunakan untuk mudah diingat adalah penggunaan angka. Banyak sekali merek makanan yang memilih menggunakan angka sebagai diferensiasi dengan produk sejenis. Ada juga minimarket asal Amerika yang menggunakan angka sebagai mereknya.
4. Gunakan logo yang juga berkarakter
Selain merek atau brand, logo juga punya peran khusus untuk dikenal oleh konsumen. Dengan logo, maka orang dapat dengan mudah mengingatnya. Desain yang menarik akan membuat karakter brand jadi lebih tajam dan matang.
Bagi pemilik Butik Gemathi ini, logo itu seperti nama yang merepresentasikan karakter, visi, dan misi brand. "Ada juga yang bilang kalau logo itu kayak bentuk terapi visual untuk menancapkan brand ke benak audiens," katanya.
5. Hindari menggunakan nama yang terlalu panjang
Untuk membuat sebuah nama merek atau brand, perlu dihindari membuat nama yang terlalu panjang. Menurut Yokolilo, panjangnya nama itu akan berpengaruh pada mudah atau tidaknya nama itu disebut.
"Makanya kalaupun pakai nama yang panjang, dibutuhkanlah logo yang mudah diingat, karena nama dan logo itu saling menguatkan," katanya.
6. Hindari juga mendompleng merek atau logo produk lain
Kamu sering melihat merek atau logo yang mirip sekali dengan merek atau logo lain yang sudah terkenal? Ya, trik tersebut banyak digunakan oleh mereka yang ingin mudah diingat tapi dalam tempo yang singkat. Menurut Yokolilo, menciptakan merek tersendiri akan lebih baik daripada mendompleng merek yang telah ada. Hal itu juga tentu akan menimbulkan persepsi tak baik dari masyarakat.
"Saya kok merasa itu kurang menghargai ya, sikap dan prinsip membuat usaha menurut saya harus berangkat dari hal-hal baik. Bagaimana orang mau menghargai brand kita kalau kita sendiri nggak menghargai cikal bakal brand?" kata pria yang juga berprofesi sebagai penulis naskah iklan ini.
Nah, itu dia 6 hal yang perlu diperhatikan saat akan membuat merek sebuah produk. Bagaimana, sudah ada bayangan merek untuk produk usahamu?