Brilio.net - "Searah dengan jarum jam" istilah ini sering diucapkan orang untuk menunjukkan arah keberadaannya. Menggunakan kalimat yang memasukkan unsur 'jarum jam' karena orang akan mudah mengenalinya, sebab arahnya pasti ke kanan.
Tapi pernahkah terpikir di benakmu, mengapa jarum jam bergerak ke kanan? Mengapa tidak sebaliknya? Hal tersebut memang terdengar sangat sepele namun ternyata memiliki sejarah tersendiri seperti dikutip brilio.net dari nationalgeographic.com dan sciencefocus.com
Perhitungan waktu atau jam pertama kali ditemukan pada masa peradaban Mesir kuno. Pada masa itu bangsa Mesir kuno sudah bisa mengamati perubahan waktu dengan memanfaatkan pergerakan matahari atau yang biasa disebut dengan sundial.
Mereka mendirikan tugu yang besar dan menjulang tinggi yang disebut dengan obelisk. Ketika matahari bergerak maka bayangan obelisk juga ikut bergerak. Dari sanalah mereka menghitung waktu.
Seiring berjalannya waktu, mereka mengembangkan sundial tersebut. Sundial tersebut kemudian dibuat terdiri dari 2 bagian, yaitu sebuah papan besar yang ditulisi angka-angka dan sebuah tiang segitiga (gnomon) yang berdiri tegak lurus dari papan. Ketika sinar matahari menyorot, maka bayangan gnomon menimpa papan dan menunjukkan waktu saat itu.
Mengingat letak Mesir berada di belahan bumi utara, maka bayangan tersebut bergerak ke arah kanan. Itulah mengapa hingga saat ini semua jam di dunia bergerak ke arah kanan. Mungkin jika perhitungan waktu pertama kali ditemukan di negara belahan bumi selatan maka jarum jam akan bergerak ke kiri.