1. Home
  2. »
  3. News
2 September 2015 03:26

Karya seniman Blitar ini melibatkan 15 penyandang difabel, keren!

Kemudian terciptalah topeng dari wajah-wajah 15 tuna netra penghuni Panti Sosial Bina Netra. Fima Herdwiyanti

Brilio.net - Ada topeng, tapi bukan sembarang topeng, karena dibuat dari adonan kertas yang dibalurkan pada tubuh manusia. Penasaran bukan?

Jika biasanya topeng yang dipamerkan berbentuk wajah, maka topeng karya Adek Dimas Ajisaka ini menampilkan topeng rupa manusia lengkap dengan anggota badan lainnya, seperti tangan dan kaki.

Yang membuatnya semakin menarik adalah dalam proses pembuatannya topeng karya Dimas melibatkan para penyandang tuna netra dengan mencetak topeng langsung dari wajah mereka.

Proyek topeng itu berawal ketika Dimas menyaksikan sederet tuna netra berjalan beriringan sambil berpegang pundak bertumpu pada rabaan tongkat.

BACA JUGA :
FOTO: 39 Lukisan dan patung karya seniman muda Indonesia, penuh bakat!


Karya tentang topeng.

Rasa empati yang muncul membawanya untuk mencari tahu dan mengenal lebih dalam bagaimana hidup mereka ketika semua yang ada hanya gelap.

Dimas ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang dunia apa yang dilihat, dihayati dan dijalankan oleh para tuna netra.

BACA JUGA :
Karya ini dibuat dari bahan-bahan tak terduga, wow!

Proses pencetakan topeng.

Hikmah pertemanan Dimas dengan para tunanetra tersebut semakin membukakan wawasan bahwa segala yang dianugerahkan Illahi hendaknya senantiasa disyukuri, karena ada sebagian orang yang tidak bisa menikmati keindahan dunia, namun meskipun demikian, orang-orang itu masih bisa bercanda-tawa.

Kemudian terciptalah topeng dari wajah-wajah 15 tuna netra penghuni Panti Sosial Bina Netra yang sekarang berpindah tempat di wilayah Pundong, Bantul. Berawal dari sana, ia berfokus untuk pengembangan teknis karyanya.

"Buat saya, karya itu ibarat sebuah pertunjukan teater. Dan setiap topeng memainkan peran tersendiri dalam panggung visual seni rupa," tutur Dimas kepada brilio.net, Selasa (1/9) di sela-sela kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27.

Setiap seniman pastilah memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan karyanya. Begitu pula, Dimas. Ia memilih memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai untuk diubah menjadi sebuah karya seni. Kertas misalnya.

Alasannya adalah karena kertas mudah didapatkan dari mana saja. Banyak dan sering tidak dimanfaatkan. Mengubah sesuatu yang yang remeh atau kadang tidak dihargai menjadi sesuatu hal yang memiliki nilai dan arti lebih merupakan pesan yang tersirat dalam penciptaan karya-karyanya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags