1. Home
  2. »
  3. News
12 November 2015 16:35

Kesedihan Fina lihat anak didiknya pilih jadi TKI ketimbang bersekolah

Persoalan pendidikan terkadang juga muncul dari rendahnya kesadaran warga untuk bersekolah, meski akses pendidikan sudah terbuka lebar. Andi Rosita Dewi

Brilio.net - Hanya dengan pendidikan sebuah bangsa bisa mengubah kondisi negerinya, begitu isi pidato Presiden Soekarno dalam satu peringatan hari pendidikan nasional. Tapi, kondisi pendidikan Indonesia saat ini pada kenyataannya memang masih jauh dari yang diimpikan para pendiri bangsa. Berbagai kesenjangan pendidikan masih terjadi di mana-mana.

Persoalan pendidikan terkadang juga muncul dari rendahnya kesadaran warga untuk bersekolah, meski akses pendidikan sudah terbuka lebar. Hal ini salah satunya terjadi pada anak di Purwakarta, Jawa Barat.

BACA JUGA :
Ini daftar pertanyaan tes masuk Oxford, kamu bisa menjawabnya?


Cerita memprihatinkan ini disampaikan Fina kepada brilio.net melalui layanan story telling, Rabu (11/11). "Saya waktu itu ditempatkan KKN di salah satu desa yang ada Purwakarta. Waktu awal tiba di sana, saya membantu mengajar di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) dan saya perihatin saat melihat semangat sekolah anak-anak di sana sangat minim," ujar mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut.

Purwakarta merupakan kota di perbatasan Bandung dan Jakarta. Jika dari ibu kota Jakarta, bisa dibilang kota tersebut cukup mudah dijangkau dengan transportasi darat selama 5-6 jam.

Menurut Fina, di tempatnya mengabdi sejak tanggal 28 Juli hingga Agustus 2015 tersebut, anak-anak setelah lulus SMP jarang yang bersemangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Semuanya lebih memilih untuk bekerja dan salah satu pekerjaan yang banyak mereka minati adalah menjadi tenaga kerja di luar negeri.

BACA JUGA :
Duka dunia pendidikan, Sartono pencipta lagu Hymne Guru, tutup usia

"Saya sangat sedih saat bertanya ke mereka tentang sekolah, dengan bangga mereka akan mengatakan bahwa bekerja adalah lebih baik dari pada melanjutkan sekolah," lanjut Fina.

Fina dan teman-temannya yang sempat tinggal di daerah tersebut selama beberapa waktu memang mencoba berbagai upaya agar anak-anak lebih menyukai bangku sekolah dengan mengubah metode mengajar menjadi menyenangkan, namun itu masih kurang menarik perhatian anak-anak. Bahkan beberapa anak ada yang bolos dari sekolah dengan alasan lebih senang bekerja bantu-bantu di toko dari pada datang ke sekolah.

"Saya berharap ini tidak terus menerus terjadi, kisah ini saya bagikan semoga pemerintah lebih peduli membangun pendidikan dan bukan hanya membangun tata kota, ya tata kota disana sangat maju, tapi kasihan didekat ibukota negara ini masih ada kesenjangan pendidikan," harap Fina.

Cerita ini disampaikan Fina melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags