1. Home
  2. »
  3. News
24 Juli 2015 15:45

Kisah anak pengumpul kertas bekas roti raih beasiswa Teknik Nuklir UGM

Walau sudah mendapat beasiswa, Diana masih memikirkan untuk biaya hidupnya di Yogyakarta nanti. Fadila Adelin

Brilio.net - Pendidikan itu memang mahal. Tapi bukan berarti anak dari keluarga kurang mampu tidak bisa melanjutkan kuliah. Lewat sebuah program Bidik Misi, pihak perguruan tinggi memberi kesempatan calon mahasiswa kuliah tanpa tes bahkan bebas biaya hingga sarjana.

Salah satunya adalah Diana Fitria Anggraeni (17), gadis asal Dusun Gadingan, Desa Bojong, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Diana yang berasal dari keluarga tidak mampu berhasil mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan yang tak kalah hebatnya, yaitu Teknik Nuklir.


Ibunda Diana sempat putus asa karena memikirkan biaya kuliah yang sangat mahal, maklum ia sehari-hari hanya bekerja sebagai pengumpul kertas roti bekas dengan penghasilan setiap bulannya tidak lebih dari Rp 500.000. Saat pengumuman keluar dan Diana dinyatakan sebagai salah satu penerima beasiswa. Sang ibu tak henti-hentinya mengucap syukur. "Mama nggak berhenti nangis bahagia, lihat saya bisa diterima dengan beasiswa di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia," cerita Diana kepada brilio.net, Jumat (24/7)

Diana dan keluarganya sebenarnya sempat merasakan hidup yang mapan saat orang tuanya berhasil menjalankan bisnis dan budidaya tanaman anggrek. Namun hal itu tidak bertahan lama. Sejak sembilan tahun silam, tepatnya ketika sang ayah meninggal dunia karena penyakit diabetes, perekonomian mereka goyah dan hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Keuangan keluarga terkuras habis untuk pengobatan sang ayah. Untuk menyambung hidup, sang ibu bekerja serabutan menjadi pengumpul kertas roti bekas dan bekerja mengasuh anak tetangga. Beruntunglah, sejak kecil Diana memang sudah berprestasi. Alumnus SMA 1 Magelang tersebut memang sudah mencintai dunia sains sejak kecil, dirinya bahkan pernah menjuarai Olimpiade Astronomi.

Walau sudah mendapat beasiswa, Diana masih memikirkan untuk biaya hidupnya di Yogyakarta nanti. Untuk biaya kos dan makan, Diana tidak ingin merepotkan ibunya yang sudah janda. Apalagi sang ibu masih harus memikirkan biaya adik Diana. "Nanti saya akan cari kerja sambilan atau part time biar nggak memberatkan mama. Tentu saya cari yang nggak mengganggu jadwal kuliah," pungkasnya.

BACA JUGA:

VIDEO: Kisah haru bocah hafalkan Al-Fatihah demi kirim doa ke ibunya

Hafit, bocah SD yang kayuh sampan 2 jam seberangi lautan ke sekolah

Bocah SD jualan gorengan demi menghidupi ibu dan kakak, salut!

Bocah ini sumbangkan 25 cm rambutnya kepada penderita kanker

Bocah usia 9 tahun ini membangun rumah untuk gelandangan

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags