Brilio.net - Program pendidikan wajib belajar sembilan tahun memang menjadi salah satu agenda prioritas di negeri ini. Sayangnya karena berbagai faktor, tidak semua anak berkesempatan mengenyam pendidikan.
Entah faktor paksaan orang tua untuk bekerja di usia yang masih seharusnya belajar, entah memang keengganan anak untuk sekolah setelah merasa nyaman dengan pekerjaannya atau pun faktor lain. Yang jelas hingga saat ini masih banyak anak yang termarjinalkan dalam hal pendidikan.
BACA JUGA :
Kegigihan Haerdy entaskan anak jalanan, beri rehabilitasi & pendidikan
Melihat fenomena tersebut, sekelompok pemuda ini tak mau tinggal diam. Di tengah segala keseibukannya, para anak muda ini meluangkan waktunya untuk bergabung dalam komunitas yang disebut Save Street Child.
Nizhar, salah satu pengurus komunitas ini menuturkan, bahwasannya Save Street Child merupakan organisasi yang mempersiapkan anak-anak marjinal yang memiliki akses pendidikan minim supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa dengan bekal yang memadai.
BACA JUGA :
Prihatin maraknya anak nge-lem, pemuda ini dirikan klinik rehabilitasi
Dengan akomodasi yang diperoleh dari para sukarelawan, komunitas ini menyediakan kelas-kelas belajar gratis yang dijalankan oleh tim pengajar relawan dari berbagai kalangan. Para pengajar sukarelawan ini mendedikasi dirinya untuk mendidik dan berteman dengan adik-adik marjinal.
"Adapun hal-hal yang diajarkan mulai dari baca, tulis, hitung, hingga ketrampilan dan keahlian khusus seperti membuat pita, bando yang kemudian bisa dijual untuk tambahan penghasilan bagi keluarga/diri mereka sendiri," tutur Nizhar kepada brilio.net, Jumat (7/8).
Nizhar menambahkan kelas yang awalnya hanya ada di Jakarta ini, sekarang sudah semakin besar dengan dukungan para relawan komunitas. Bahkan kelas gratis diselenggarakan Save Street Child Depok, Tangerang dan Bogor serta 17 kota lainnya.