Brilio.net - Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) bersama sejumlah sukarelawan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penyelamatan dan larangan memelihara burung elang sebagai satwa dilindungi di kawasan "Car Free Day" Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/12).
Pengelola PKEK, Zaeni Rahman mengatakan sosialisasi itu bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menjaga kelestarian dan habitat burung elang di Garut.
"Kami dari PKEK bersama teman-teman menyampaikan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian elang, cinta elang bukan berarti harus memelihara dengan dikurung, tapi dilepasliarkan," kata Zaeni disela-sela kegiatan itu.
Ia menuturkan elang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kelestarian lingkungan sehingga ditetapkan sebagai binatang yang dilindungi negara.
Melalui sosialisasi bertemakan "Ngamumule Heulang" itu, harap Zaeni, dapat menjadi media komunikasi dan upaya mengajak masyarakat Garut untuk bersama-sama menjaga elang di kawasan hutan Garut.
"Kawasan Garut ini memiliki keunggulan yaitu menjadi habitatnya elang, seperti halnya di kawasan Hutan Kamojang menjadi tempat konservasi elang," kata Zaeni yang juga menjabat sebagai Direktur Raptor Indonesia (RAIN). Ia menyampaikan keunggulan elang yaitu memiliki peran penting sebagai predator tingkat satu sehingga keberadaannya harus dijaga untuk keberlangsungan ekosistem alam.
"Keberadaannya dibutuhkan demi kelangsungan ekosistem alam di sekitarnya, inilah yang kami sampaikan kepada masyarakat Garut," katanya. Ia mengungkapkan populasi elang, khususnya Elang Jawa sudah mulai langka akibat habitatnya rusak, dan banyaknya masyarakat yang memelihara elang.
Ia mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga habitat elang dengan tidak merusak hutan, dan mengingatkan masyarakat untuk tidak memelihara elang. "Kami harap masyarakat yang memelihara elang untuk menyerahkan elangnya kepada PKEK, nanti kami akan rehabilitasi untuk kemudian dilepasliarkan," katanya.
Ketua Panitia Sosialisasi "Ngamumule Heulang" Fani menambahkan elang merupakan burung yang saat ini sudah jarang dilihat oleh masyarakat Garut karena habitatnya rusak dan diburu manusia untuk dipelihara.