Brilio.net - Akses pendidikan di Indonesia memang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh semua kalangan, apalagi untuk warga yang tinggal di daerah-daerah yang terpencil. Berawal dari hal itu, dua pemuda Ummu Aiman Fikriani (24), warga Gorontalo, dan Kurniawan Adhi Nugroho (25), warga Jakarta, mendirikan gerakan untuk meningkatkan kesempatan anak-anak di daerah tersebut dalam mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Gerakan sosial yang resmi terbentuk pada 8 September 2014 itu dinamai Komunitas Nusawarna.
BACA JUGA :
Rian buktikan bahwa IG bukan sekadar hobi tetapi juga sumber uang
Lewat gerakan ini pula, sekarang Ummu Aiman Fikriani juga membentuk program pemberian tambahan belajar untuk anak-anak di Dusun Botongo, Pulau Dudepo, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo. "Anak-anak yang mengikuti pelajaran di luar jam sekolah merasa masih kurang dengan apa yang disampakan oleh tenaga pendidiknya di sekolah. Sangat disayangkan untuk tenaga pendidik di sana pun kurang aktif," kata wanita yang akrab disapa Aikha itu, Selasa (10/11).
BACA JUGA :
Contoh sederhana kejujuran warga Jepang yang menginspirasi
Program bernama Ruang Mimpi ini awalnya dilaksanakan selama 3-4 hari per pekan. Sedangkan jumlah anak yang rutin mengikuti tambahan pelajaran ini sekitar 15-20 anak.
Sayangnya, program ini sekarang hanya bisa dilangsungkan dua hari per pekan karena kekurangan relawan yang bisa intens memberikan tambahan pelajaran. Aikha sendiri juga semakin sibuk karena harus bekerja di BNN Gorontalo. "Saya berharap ke depan semakin banyak relawan sehingga program ini bisa berjalan setiap hari," imbuh alumni Universitas Muhammadiyah Malang itu.