Brilio.net - Ngomongin tentang seni, pasti banyak hal yang kebayang di kepala kita. Dari mulai musik, gambar, lukisan, ukiran dan banyak lagi yang lainnya. Tapi pernah nggak sih, kamu dengar tentang string art? Memang di Indonesia sendiri belum terlalu banyak yang mengenal string art, padahal karya seni itu nggak melulu harus dari kuas, cat, pahatan atau alat musik lho. Kreasi seni juga bisa dibuat dari paku dan benang, ya inilah yang disebut dengan string art.
Lalu bagaimana bisa hanya berbekal dengan paku dan benang dapat menciptakan karya seni yang keren? Kalau orang lain pada umumnya menggunakan paku untuk bahan bangunan dan benang untuk bahan jahitan, berbeda dengan yang dilakukan oleh Erwin Setyawan Ibrahim. Erwin mulai mencintai kreasi unik ini sejak duduk di bangku kuliah pada tahun 2011.
"Awalnya saya cuma iseng, main-main benang di kelas teman jurusan Fashion & Design. Waktu itu saya coba mix benang, paku dan kayu untuk membentuk gambar hati atau love dengan tiga warna, yaitu putih, biru dan merah. Ternyata hasilnya bagus dan rapi," ujarnya kepada brilio.net, Jumat (16/10).
Dari situlah Erwin tertarik menekuninya hingga saat ini. Menurut Erwin, string art awalnya berasal dari aktivitas curve stitch yang ditemukan oleh Mary Everest Boole, seorang ahli Matematika dari Inggris pada akhir abad ke-19. Dia membuat string art untuk menjelaskan tentang konsep Matematika supaya lebih dimengerti sama anak-anak. Nah, di sekitar tahun 1960-an karya ini pun mulai populer sebagai sebuah kerajinan seni dalam bentuk layang-layang dan buku, khususnya di negara-negara Eropa, hingga sekarang sampai ke Indonesia.
BACA JUGA :
Cerita Taufik Noor jadi terkenal usai gambar Einstein pakai abu kelud
Proses pembuatan string art bisa dibilang nggak terlalu rumit dan juga minim biaya. Tinggal menggunakan paku, benang dan papan kayu. Caranya mudah saja, tancapkan paku ke papan kayu, susun paku sesuai pola yang diinginkan, kemudian kaitkan benang di paku-paku tersebut. Daya tariknya adalah dari segi visualisasi dan perpaduan warnanya.
BACA JUGA :
10 Ilustrasi yang melukiskan kelakuan manusia zaman sekarang, menohok!
"Saya belajar membuat string art secara otodidak bersama teman-teman di kampus. Tapi, saya sendiri tertarik untuk meng-Indonesia-kan string art ini, dengan membuat karya-karya yang menggambarkan tentang tanah air. Misalnya, waktu itu saya sempat membuat karya string art dengan gambar peta Indonesia," lanjut pria lulusan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta ini.
Erwin juga merupakan pionir yang pertama kali mempopulerkan hashtag #StringArtIndonesia di Instagram dan Tumblr untuk karya-karya yang dihasilkannya. Ternyata kala itu respons masyarakat sangat positif, hal itulah yang kemudian membuat Erwin semangat melanjutkan hobinya ini menjadi bisnis. Hasil dari string art ini seringkali digunakan untuk kado, souvenir, dekorasi, hingga pajangan.