Brilio.net - Pasangan suami istri (pasutri) berdarah Minang, Muntaz Halilintar (44) dan Lenggogeni Faruk (42), berkeliling dunia bersama 11 anak mereka, yaitu 6 putra dan 5 putri. Pasutri ini telah berkeliling dunia sejak tahun 1993. Anak tertuanya kini berusia 20 tahun, sementara si bungsu berusia 2 tahun. Mereka menikah muda saat masih sama-sama kuliah di UI pada tahun 1993 dan sudah traveling sejak tahun itu bahkan sebelum Gen (panggilan Lenggogeni) hamil.
Gen bercerita, masa-masa perjalanan keliling dunia dia habiskan dalam keadaan mengandung atau menyusui. Tak heran, jarak antara anak rata-rata hanya setahun atau dua tahun.
BACA JUGA :
Dengan Rp 5 juta, kamu bisa kunjungi 16 tujuan wisata di Thailand ini
Gen menjelaskan, seluruh anaknya lahir secara normal dan lulus ASI (air susu ibu) eksklusif. Empat di antara 11 anak Gen lahir di luar Indonesia. Yang pertama, Thariq lahir saat mereka transit di Brunei Darussalam dalam perjalanan bisnis. "Pada usia 24 hari dia kami bawa terbang, lalu umrah pada usia 56 hari," tutur Gen beberapa waktu kepada brilio.net.
Berikutnya, Abqariyyah juga lahir saat pasutri itu transit di Jordania. Awalnya, Abqariyyah direncanakan lahir di London, Inggris. Namun, Gen kecopetan di Bandara Heathrow. Paspornya hilang. Dalam perjalanan kembali ke Indonesia untuk mengurus paspor baru, mereka transit di Jordania. Di situlah Abqariyyah lahir.
BACA JUGA :
15 Alasan kenapa orang Malaysia sebut Langkawi persis dengan Bali
Kemudian, ada Saaih yang lahir saat mereka singgah di Pulau Labuan, Malaysia. Terakhir, Fateh lahir di Kuala Lumpur tidak lama setelah mereka terbang dari Jakarta. "Saya sangat bersyukur diberi kemudahan-kemudahan saat hendak melahirkan," ucapnya.
Kelahiran anak di luar negeri itu tidak lepas dari aktivitas bisnis pasangan suami istri. Sejak menikah, mereka menjelajah ke lima benua untuk berbisnis. Puluhan negara sudah mereka singgahi. Tidak untuk jalan-jalan, melainkan untuk berdagang, khususnya di bidang retail. Mereka bahkan sudah membuka kafe dan butik di Prancis dan peternakan domba di Australia.