Brilio.net - Perayaan kemerdekaan Indonesia kali ini terus disemarakkan oleh berbagai prestasi anak bangsa. Selain kemenangan di cabang bulutangkis, inovasi sains dari mahasiswa pun juga menorehkan prestasi tersendiri.
Seperti yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) yang berhasil meraih emas di ajang International Youth Invention Contest yang diselenggarakan di Korea Selatan, 5 Agustus 2015.
Mereka adalah Rifaldy Fajar, Rini Winarti, Isra Kaida, Hertin Eka Rahmawati dan Muhammad Ferry. Kelimanya berhasil mengalahkan kontestan dari negara lain dan memperoleh juara 1 berkat inovasi pengawet tahu alami dari lidah buaya.
"Lidah buaya itu kan di dalamnya ada gel, gel itu kemudian kita ambil lalu dibersihkan setelah itu kita blender," ujar Rini kepada brilio.net, Senin (17/8). "Setelah diblender lalu kita campur dengan tepung tapioka dan daun pandan untuk menghilangkan bau."
Menurut Rini ide awal sebenarnya sederhana setelah melihat ketahanan tahu yang cuma 3 hari. Dari sana mereka berinisiatif bagaimana cara membuat tahu bisa bertahan lebih lama.
"Lalu kita mencoba meneliti kandungan dalam lidah buaya, ternyata ada manfaatnya buat mengawetkan tahu hingga 1 minggu."
Cara penggunaannya pun juga sangat mudah, lidah buaya yang sudah diolah kemudian hanya dioleskan pada tahu saja dan dimasukkan ke kulkas, dijamin 1 minggu masih awet. Jika mau dimasak, tahu kemudian dicuci dulu untuk menghilangkan gel tersebut.
"Lalu juga sebenarnya yang membuat inovasi kami bisa menang adalah karena mempunyai poin plus sendiri yaitu setelah di uji coba, tahu yang diolesi gel lidah buaya ternyata memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.
Ke depannya kami ingin melakukan penelitian lebih lanjut lagi, karena memang lidah buaya sebenarnya tak hanya bermanfaat untuk mengawetkan tahu, namun juga bisa untuk sayuran dan buah-buahan," pungkas Rifaldy.