Brilio.net - Banyak cara memprediksi datangnya hujan. Salah satunya dengan mengamati perilaku hewan di sekitar kamu. Percaya atau tidak, beberapa mitos tentang hewan yang bisa memperkirakan akan turunnya hujan berkembang di masyarakat. Ada beberapa hewan yang dipercaya bisa memperkirakan akan datangnya hujan seperti jangkrik dan sapi.
Jangkrik, serangga ini dipercaya bisa menjadi indikator cuaca. Jika jangkrik bersuara nyaring maka cuaca akan cerah. Suara jangkrik itu terjadi akibat gesekan antara sayap luar dari serangga. Semakin tinggi kecepatannya semakin nyaring pula suaranya, sedangkan suhu udara di sekitar dapat mempengaruhi kecepatan sayap jangkrik. Pada suhu 18-32 derajat celcius sayap jangkrik bisa bergerak sangat cepat dan pada suhu inilah pula jangkrik bersuara nyaring. Biasanya pada suhu tersebut cuaca cerah dan tidak turun hujan.
Bagaimana dengan sapi? Hewan yang satu ini juga dianggap sebagai penanda turunnya hujan di wilayah pertanian dan peternakan. Cara mengamatinya dengan melihat apakah sapi tersebut tiba-tiba berbaring, maka ada yang menganggap hujan akan turun. Sapi dipercaya memiliki kulit yang peka terhadap cuaca panas dan dingin.
Indikator itulah yang dipercaya menyebabkan sapi cenderung berdiri saat tubuhnya kepanasan. Sapi berdiri agar seluruh tubuhnya mendapatkan udara segar untuk menormalkan kembali suhu tubuh. Sebaliknya jika suhu mulai dingin sapi akan cenderung berbaring untuk menghangatkan tubuh. Ketika hujan turun suhu udara juga akan menurun, saat itulah sapi menyadari hal ini dan akan cenderung berbaring untuk menghangatkan tubuhnya.
Keyakinan yang berkembang akan hal tersebut tidak berarti harus kamu percayai seutuhnya. Masyarakat di berbagai daerah memiliki kepercayaan akan suatu hal seperti prediksi turunnya hujan dengan alasan yang berbeda.