Brilio.net - Kisah tentang perselingkuhan seolah tak ada habisnya, sejak hubungan pacaran hingga sudah berumah tangga pun tetap terjadi. Hal ini dialami pula oleh salah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta, AA.
Perempuan yang kini berusia 20 tahun ini dulu semasa Sekolah Menengah Atas sempat berpacaran. Dia memutuskan selesai karena pacarnya selingkuh. Namun tak sulit bagi AA untuk mencari pengganti. Satu bulan berlalu, AA punya pacar lagi.
BACA JUGA :
Keluarga ini didenda Rp 1,5 miliar karena punya 7 anak
Hubungan dengan pacar barunya ternyata kebablasan. AA positif hamil. Ketika itu usianya 17 tahun. Keadaan ini mendorongnya menjadi seorang yang putus sekolah. Sialnya, sang pacar tak mau bertanggung jawab.
Ketika masa kehamilan AA sudah masuk dua bulan, ia bertemu kembali dengan sang mantan pacar. Dia rupanya baru putus hubungan dan masih menyisakan perasaan pada AA.
Berkisahlah AA perihal kehamilannya serta niatan menggugurkan kandungan sebab ditinggal pergi begitu saja oleh pacar barunya. Namun, sang mantan pacar rupanya menawarkan solusi lain. Dia bersedia menikahi AA. Solusi ini diterima oleh AA.
BACA JUGA :
5 Hal ini bakal kamu rasakan kalau 'berteman' dengan ortu di medsos
Muda-mudi ini resmi menjadi suami-istri. Cinta mereka yang sempat redup karena sempat berpisah kini hidup lagi.
AA melahirkan bayinya. Tumbuh perlahan-lahan dengan kasih sayang AA, bayi ini tampak cantik dan lucu. Kedekatan bayi ini dengan suami AA juga terjalin baik. Bahkan sang bayi tampak punya ikatan yang kuat dengan suami AA.
Hal ini cukup mengherankan AA. Memori tentang hubungan masa lalunya coba digali. Ternyata, dulu AA pun sempat berhubungan layaknya suami-istri dengan pria yang kini jadi suaminya itu.
Seiring berjalannya waktu, ternyata sang suami tak mampu menahan diri dari godaan perempuan lain. Sang suami merasa kecewa karena keberadaan bayi yang sudah dia cap bukan anak kandungnya itu semakin memberi jarak dirinya dengan AA. Kini AA semakin sering sendirian di rumah.
Dalam satu bulan, dari total gaji Rp 2,5 juta hasil bekerja di Pekalongan, AA hanya mendapat jatah Rp 200.000-Rp 300.000. Keinginan bekerja harus ditahan dulu oleh AA sebab sang putri yang baru berusia 21 bulan itu belakangan kerap sakit-sakitan dan tak bisa lepas dari ASI.
Kini, perkara yang paling ingin dilakukannya adalah melakukan tes DNA untuk sang bayi agar mengetahui siapa ayah kandungnya.
Cerita ini disampaikan oleh AA melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!