Brilio.net - Seruni Bodjawati dikenal sebagai sosok seniman inspiratif dari Kota yogyakarta. Selain mendapat banyak penghargaan di kancah nasional, Seruni juga beberapa kali mendapatkan penghargaan dari kancah internasional berkat karya-karya lukisannya.
Dara 24 tahun ini pernah meraih penghargaan dari Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012. Salah satu karyanya juga masuk dalam nominasi 12 karya seni terbaik Bazaar Art 2011 dari Harper's Bazaar Indonesia.
BACA JUGA :
Penyanyi yang berkilau tanpa audisi & yang pudar dari gemerlap audisi
Di kancah internasional kesuksesannya membuahkan penobatan sebagai The Most Successful International Visual Artist Under 20 dari La Socit des Artistes Contemporains Prancis tahun 2011. Gelar itu ia dapat di usia 19 tahun seusai mengadakan pameran di prancis.
Berbicara karya-karyanya, Seruni memang bukan sosok karbitan di dunia seni lukis. Sosoknya telah terbentuk bahkan sejak usia 10 bulan. "Dari usia 10 bulan saya sudah melukis. Emang kalo anak kecil disuruh melukis pasti hasilnya bagus," katanya kepada brilio.net, Senin (14/9).
Maklum saja, kedua orang tuanya memang berkecimpung di dunia seni. Ayahnya, Sri Harjanto Sahid adalah dosen di salah satu kampus seni Jogja, sedangkan ibunya Wara Anindyah adalah seorang pelukis dan kurator.
BACA JUGA :
Menyanyilah, meski tak semerdu Raisa dan Afgan, karena ini menyehatkan
Bakatnya dipupuk baik oleh orangtuanya. Sejak kecil pun ia sudah menunjukkan kemampuannya dengan menyabet 15 kali juara kompetisi melukis anak di Jogja dan Jawa Tengah.
Ia tidak tahu persis berapa puluh kali mengadakan pameran tunggal maupun kelompok. Pada usia tiga tahun saja, karyanya sudah dipamerkan. Kemudian di usianya yang keempat, karyanya sudah dipamerkan di luar negeri. Tepatnya, di Kyoto, Jepang. "Secara keseluruhan aku telah melukis ribuan kali sampai sekarang. Bahkan dari lukisanku yang pertama sampai sekarang saya arsipkan," tutur dia.
Di tengah prestasinya yang begelimang, ia justru memilih hidup sederhana. Dalam menjalani aktivitas sehari-hari saja, ia lebih suka jalan kaki dan naik transportasi umum. Padahal seringnya ia harus berkunjung ke beberapa museum di Jogja karena dia juga menjadi Duta Museum Yogyakarta.
Seruni yang kini menekuni kuliah S2-nya di ISI Jogja itu berencana melanjutkan pendidikannya sampai gelar profesor. Ia juga ingin membuat museum sendiri dan perpustakaan sendiri. "Itu merupakan rencana keluarga," tandas dia.