Brilio.net - Berbicara mengenai isu alam yang sedang berkembang di Indonesia, mungkin salah satu yang paling krusial adalah masalah konservasi penyu atau tukik. Hampir di semua wilayah Indonesia pasti ada saja lingkungan perairannya yang mengalami permasalahan terkait habitat atau tempat bertelur penyu, termasuk salah satunya di Yogyakarta.
Yogyakarta ternyata memiliki satu pantai yang pada musim tertentu disambangi oleh beberapa penyu untuk bertelur, yaitu Pantai Samas. "Penyu ternyata lebih memilih pantai Samas untuk didatangi saat waktunya bertelur. Mungkin ini semata-mata karena di pantai lain sudah ramai pengunjung dan terlalu banyak penerangan sehingga penyu mulai tidak nyaman," cerita Deny pada brilio.net Rabu (2/9).
Pria bernama lengkap Deny Widyanto ini kemudian berinisiatif membuat sebuah komunitas bernama Reispirasi yang bergerak di bidang konservasi penyu khususnya di Pantai Samas Yogyakarta.
Deny mengatakan masyarakat sekitar pantai pada awalnya kurang mengerti tentang bagaimana seharusnya perlakuan terhadap penyu. Dia bercerita dulu pernah ada warga menemukan penyu. Saking senangnya, kata Deny, mereka pertontonkan penyu ini ke wisatawan."Saking lamanya si penyu dipertontonkan akhirnya dehidrasi dan tulangnya keluar," kisah Deny
Kejadian tersebut kemudian membuat sang penyu hanya mampu bertelur 5 butir. Padahal seharusnya penyu mampu menghasilkan telur sampai ratusan buah. Keprihatinan itulah yang kemudian membuat Deny merasa perlu untuk mengajak serta masyarakat untuk lebih mengenal penyu tentu saja melalui beberapa program yang melibatkan masyarakat.
Adapun beberapa program yang coba dilakukan adalah Sahabat Samudra, Kanopi Playing Garden untuk anak-anak, Natour untuk wisata, dan untuk fundrising melalui toko pernak-pernik Little Fairness, dan sebuah warung makan.