Brilio.net - Indonesia yang memiliki beragam kekayaan budaya menjadikan kehidupan masyarakatnya tidak dapat lepas dari tradisi, termasuk perihal pernikahan. Mahar menjadi suatu tradisi tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Berikut enam daerah di Indonesia yang memiliki keunikan adat pernikahan.
1. Aceh
BACA JUGA :
7 Desain henna keren ini dilukis menggunakan satu tangan
Aceh, kota yang dijuluki serambi Mekah ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki adat pernikahan unik. Jika berbagai daerah lainnya mematok mahar dengan ukuran uang, maka di Aceh patokan mahar adalah emas. Istilah mahar dalam budaya Aceh sering disebut dengan nama Mayam. Dalam aturan tersebut, satu Mayam sama dengan 3,3 gram emas atau setara dengan Rp 1.708.080. Biasanya untuk meminang seorang wanita yang berasal dari Aceh menggunakan 25 Mayam atau 82,5 gram emas yang apabila diuangkan saat ini senilai Rp 42.652.500.
2. Nias
BACA JUGA :
Gadis remaja ini harus menikah dengan pria 32 tahun
Pulau Nias yang berada di deretan Pulau Sumatera tersebut juga memiliki tradisi unik dalam adat pernikahan masyarakatnya. Masyarakat Nias menyebut mahar dengan nama Bowo yang biasanya diukur dengan babi. Standar minimal Bowo yang sering digunakan masyarakat adalah 25 ekor. Harga satu ekor babi biasanya Rp 1 juta sehingga 25 ekor berarti Rp 25 juta.
3. Kalimantan Selatan
Jujuran merupakan sebutan untuk mahar bagi orang Kalimantan Selatan. Nilai Jujuran adalah Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. Hal itu belum termasuk barang-barang lainnya yang disyaratkan dan biaya pernikahan yang ditanggung penuh oleh laki-laki.
4. Suku Sasak, Lombok Tengah
Suku Sasak yang berada di Lombok Tengah menggunakan harga kerbau sebagai takaran dari mahar yang diberikan. Biasanya Suku Sasak mengenakan biaya yang cukup mahal apabila pria bukanlah asli Suku Sasak. Harga kerbau sendiri berkisar Rp 10 juta hingga Rp 250 juta.
5. Bugis
Suku Bugis yang berada di Sulawesi Selatan juga memiliki adat yang unik perihal pernikahan. Biasanya biaya pernikahan disesuaikan dengan strata sosial dan pendidikan seseorang. Harganya bisa berkisar Rp 50 juta hingga Rp 75 juta.
6. Padang Pariaman
Padang Pariaman menyebut uang mahar dengan sebutan uang Japuik. Alat ukur untuk Japuik adalah ameh. Satu ameh seharga dengan 2,5 gram emas. Belum lagi harga yang berbeda apabila seorang wanita memiliki strata sosial dari mamaknya seperti Bagindo, Sidi atau Sutan.