Brilio.net - Seiring dengan perkembangan tekhnologi, kini gadget-gadget yang ada di pasaran pun juga menjadi semakin canggih. Salah satunya adalah fitur kamera. Gambar-gambar sosok penampakan pun menjadi ramai diperbincangkan. Tahukah kamu, ternyata gambar-gambar misterius semacam itu juga dapat dihasilkan dari kamera ponsel pintarmu.
BACA JUGA :
Lagi asyik selfie di sekolah, dua siswi ini kedatangan hantu Sadako
Foto "penampakan hantu" masih terjadi hari ini, seperti penampakan "Grey Lady of Hampton Court". Sebetulnya ini adalah keanehan dari cara perekaman gambar di iPhone (Kredit: The Sun/News Syndication). Sesungguhnya, "hantu perempuan" ini hanyalah penampakan paling baru dalam sejarah fotografi hantu yang memukau.
Pada bulan Februari di Hampton Court Palace, London. Seorang gadis berusia 12 tahun mengambil iPhone miliknya untuk memfoto sepupunya, Brook, yang sedang berjalan sendirian di ruang Kings Apartments yang megah. Keesokan harinya, barulah mereka menyadari bahwa Brook tidak sendirian di foto itu. Sosok perempuan tinggi yang tampak menggunakan jubah mengikutinya dari belakang. Dalam foto kedua, anehnya, anomali ini hilang.
Apakah ini adalah foto penampakan hantu yang jarang terekam kamera? Atau ada penjelasan yang lebih masuk akal? Sejak kamera ditemukan, hantu-hantu bermunculan dalam foto. Dan dengan perkembangan teknologi kamera, jenis baru dari jejak hantu telah muncul. Seperti yang dikutip brilio.net dari BBC, Kamis (19/8) Howard Timberlake dapat menemukan foto-foto sosok misterius dari kamera ponselmu.
BACA JUGA :
7 Cara setan berkomunikasi dengan dunia kamu
- Indera keenam dan kepekaan
Akar dari fotografi hantu dapat ditelusuri dari abad ke-19. Pada periode 1850 hingga 1860-an banyak fotografer yang bereksperimen dengan efek baru seperti gambar stereoscopic dan pencahayaan ganda.
Mumler dituduh melakukan penipuan - termasuk foto ini yang menggambarkan Abraham Lincoln (Kredit: Lincoln Financial Foundation Collection, Allen Country Public Library).
Seorang fotografer amatir Amerika bernama William Mumler dipercaya sebagai orang pertama yang menangkap "hantu" di dalam foto pada awal 1860-an. Foto itu menampilkan "hantu" sepupunya yang telah meninggal dunia. Namun apakah itu benar atau tidak, peristiwa itu terjadi jauh sebelum keterampilan Mumler menangkap gambar hantu menjadi terkenal.
Mumler bisa membuat foto-foto hantu dengan memasukan plat kaca positif yang sudah disiapkan terlebih dahulu yang bergambar orang-orang mati. Plat ini dimasukan di depan plat kaca sensitif yang belum terpakai yang biasa digunakan untuk menangkap gambar kliennya.
Teknik pencahayaan ganda ini akhirnya tidak hanya menangkap gambar klien tetapi juga gambar hantu dari plat yang disiapkan di depannya. Salah satu karya Mumler yang paling terkenal adalah penampakan Abraham Lincoln di belakang istrinya, Mary Todd Lincoln.
Namun apakah semua foto hantu adalah hasil rekayasa? Seorang pendeta dan perantara ruh dari Inggris, William Stainton Moses, dipercaya sebagai orang yang pertama kali menyelidiki foto-foto arwah.
Foto ini dianggap sebagai penampakan hantu Lord Combermere, namun pakar menyakini bahwa sosok serupa hantu itu adalah hasil dari pencahayaan panjang (long exposure), di mana ada seseorang yang sempat duduk di bangku cukup lama sehingga menciptakan bayangan dalam foto. (Kredit: Synbell Corbett)
- Kenangan
Di masa perang dunia pertama, fotografi hantu dan spiritualisme memperoleh dukungan kuat, termasuk dari novelis Sir Arthur Conan Doyle, seorang anggota Klub Hantu. Rasa duka dan kehilangan yang merundung banyak negara setelah perang, membuat orang-orang terdorong untuk melakukan reuni dengan keluarga dan kerabat mereka yang meninggal.
William Hope di Inggris adalah fotografer yang menjawab kebutuhan-kebutuhan itu. Tapi seperti Mumler, dia diberondong oleh tuduhan penipuan. Sebuah investigasi yang dipimpin oleh periset paranormal terkenal Harry Prince membuktikan bahwa Hope menipu dengan menggunakan teknik pencahayaan ganda.
William Hope menciptakan foto dengan pencahayaan ganda sehingga membuatnya tampak seolah-olah ada hantu dalam bingkai. (Kredit: National Media Museum)
Lebih dari satu dekade kemudian, Prince kembali menyelidiki sebuah foto yang tak masuk akal. Pada 1936, dua orang dari majalah Country Life akan dipotret di tangga Raynham Hall, Norfolk, Inggris. Namun seorang asisten fotografer, Indre Shira, tiba-tiba melihat "sekumpulan asap yang tampak seperti perempuan" turun dari tangga. Mereka lantas buru-buru merekamnya.
Foto itu kemudian tampil di majalah Country Life dan diberi judul "The Brown Lady". Orang-orang percaya itu adalah sosok Lady Dorothy Townshend, yang dikabarkan menghantui tempat itu sejak dia meninggal secara misterius pada 1726. "Saya akan mengatakan bahwa saya terkesan. Saya tidak meragukan cerita mereka dan saya tidak punya hak untuk tidak mempercayainya. Hanya kebohongan antara dua orang yang bisa membuat itu palsu, tetapi film negatif tampak tidak menipu," ungkap Prince, meyakini foto itu tidak direkayasa.
Namun, sebagian tetap skeptis. Pada 1937, Society of Phychical Research berkesimpulan bahwa foto itu terbentuk karena kamera tidak stabil saat mengambil foto selama enam detik itu.
"Brown Lady of Raynham Hall" - Sebuah bentuk yang menyerupai hantu ini didapat karena kamera yang tidak stabil. (Kredit: Captain Provand).
- Beralih ke digital
Kamera digital yang kita pegang hari ini bisa juga menangkap hantu-hantu palsu. Foto perempuan di Hampton Court yang dibicarakan di awal tulisan ini misalnya, hampir pasti adalah akibat teknologi kamera.
Bagaimana menurutmu, guys? Masih mau percaya dengan foto sosok hantu?