Brilio.net - Meraih gelar bergengsi seperti mahasiswa berprestasi (mapres) tentunya menjadi kebanggaan tersendiri. Begitu juga yang dirasakan oleh Sayidah Alawiyah, mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2015. Gadis berkerudung ini meraih prestasinya itu karena terinspirasi oeh anak berkebutuhan khusus (ABK).
Sayidah berkuliah di jurusan yang tak banyak orang suka, Pendidikan Luar Biasa (PLB). Bahkan, dia sendiri awalnya juga tidak mengerti kira-kira apa yang dipelajari di jurusan ini. "Jurusan PLB memang tidak menarik bagi anak SMA. Namun karena tidak menariknya itu, saya ingin terjun ke sini," tutur Sayidah saat ditemui oleh brilio.net, Jumat (8/5). "Alhamdulillah saya di sini malah mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran yang berharga."
Mahasiswi asal Sukabumi, Jawa Barat itu mengungkapkan, ketertarikannya terhadap anak berkebutuhan khusus membuatnya lebih produktif dalam membuat berbagai karya tulis bertema disabilitas. Selama enam semester, Sayidah tercatat telah membuat 33 karya tulis dan lima penelitian ilmiah, 12 di antaranya berhasil meraih juara tingkat nasional.
"Saya awalnya sempat minder mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi karena teman lainnya jauh lebih hebat sudah berkarya di internasional. Namun alhamdulillah saya yang akhirnya terpilih menjadi mapres UNY untuk mengikuti kompetisi mapres di tingkat nasional berkat karya tulis saya yang 90% mengangkat anak berkebutuhan khusus," lanjut Sayidah.
Dia mengaku banyak belajar dari anak berkebutuhan khusus yang ditemuinya. "Mereka semua hebat. Ada anak tuna grahita yang hafal alquran, lalu anak tuna netra yang menjuarai kompetisi catur internasional, semuanya membuat saya termotivasi untuk menjadi lebih baik," tambahnya.
Mahasiswi cantik ini menuturkan, untuk mencapai suatu kesuksesan yang dibutuhkan bukan hanya keahlian, namun juga kemauan. Selain itu, keberhasilan orang lain jangan dijadikan sebagai alasan iri hati, namun menjadi lecutan untuk bisa berprestasi seperti mereka. "Kemauan untuk berhasil yang penting, dulu pas awal masuk kuliah saya menuliskan resolusi di dinding kamar untuk menjadi mapres UNY, alhamdulillah sekarang bisa terwujud. Selain itu hidup harus punya tujuan, setiap harinya saya selalu membawa buku catatan ke mana-mana yang berisi apa saja yang harus saya lakukan hari ini," tutup Sayidah.