1. Home
  2. »
  3. News
14 September 2015 20:01

Sensasi unik menikmati waduk terbesar di Asia Tenggara dari udara

Bukit ini juga merupakan lokasi take off gantole atau paragliding dengan kualitas internasional. Fadila Adelin

Brilio.net - Bosan dengan wisata yang itu-itu saja? Pingin mencoba sesuatu yang berbeda? Itu sih tinggal gimana pintarnya kamu aja! Coba deh kamu nikmati wisata mainstream dengan cara yang antimainstream. Di jamin kamu bakal merasakan sensasi yang bebeda. Contohnya bisa dengan seperti yang dilakukan brilio.net kali ini.

Mendengar wisata ke Waduk Gajah Mungkur pasti pikiranmu akan berkata, "males banget, udah kayak ibu-ibu arisan aja!" iya kan? Padahal kalau kamu mau menelusurinya lebih jauh. Kamu bisa menikmati waduk terbesar di Asia Tenggara ini dengan cara yang berbeda lho!

BACA JUGA :
Misteri mengapa kotoran manusia mengapung di air sudah terkuak


Dari Waduk Gajah Mungkur kamu bisa memacu kendaraanmu untuk naik menuju Bukit Joglo atau yang dikenal dengan bukit Gantole. Ditumbuhi oleh tanaman liar membuat Bukit Joglo dulu terlihat tidak terawat dan tidak ada seorang pun yang tertarik untuk mengunjunginya. Namun, saat ini Bukit Joglo sudah berubah dan menjelma menjadi salah satu lokasi menarik untuk dikunjungi sekaligus menjadi surga para pecinta olahraga ekstrem, paralayang.

BACA JUGA :
Tidur kurang dari 6 jam rentan terkena flu

Bukit ini juga merupakan lokasi take off gantole atau paragliding dengan kualitas internasional. Tidak heran banyak yang menyebut tempat ini adalah surganya para pecinta olahraga paralayang. Mengapa? Karena tentu saja menawarkan pemandangan yang berbeda karena biasanya lokasi olahraga ekstrem ini identik dengan kebun teh.

Dari atas bukit yang terletak di Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri ini kamu bisa melihat seluruh pemandangan ke arah Waduk Gajah Mungkur yang didominasi air dan pemandangan hijau pepohonan ke arah Pegunungan Sewu yang menyejukan. Alasan utamanya para pecinta paralayang menggunakan bukit ini sebagai arena memacu adrenalin dengan terbang menggunakan paralayang adalah karena keadaaan cuaca dan geografis di bukit ini yang sangat mendukung. Para penerbang paralayang maupun gantole mampu terbang hingga berjam-jam lamanya dan berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa bantuan mesin sama sekali.

Menurut data yang dihimpun brilio.net, rekor terkini ditorehkan Shunghul Shin asal Korea. Dengan keahliannya yang di atas rata-rata, penerbang Negeri Ginseng itu mampu menjelajah langit Wonogiri, melintasi persawahan Sukoharjo, menyusuri angkasa Sragen sebelum akhirnya mendarat di Kabupaten Ngawi, 70 kilometer jauhnya dalam waktu lima jam penerbangan.

Gimana, tertarik mencobanya?

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags