1. Home
  2. »
  3. News
3 September 2015 09:08

Kesibukan di bisnis produk etnik tak halangi Ifa cetak prestasi, top!

Punya penghasilan sendiri tidak membuat perempuan ini lalai akan kewajibannya sebagai mahasiswa.. Sederet prestasi tetap mampu dicapainya. Nur Romdlon

Brilio.net - Online shop memang menjadi salah satu pilihan kawula muda untuk menjajal berbisnis. Media sosial yang sangat melekat dengan anak muda menjadi salah satu pertimbangan tersendiri. Meski begitu, tak jarang mereka yang sibuk berbisnis menjadi lalai dengan pendidikan akademiknya.

Farihatul Qamariyah (23) membuktikan jika bisnis dan akademik tetap bisa berjalan beriringan. Memulai berbisnis online sejak semester 2 jurusan Sastra Inggris UIN Sunan Kalijaga Jogja. Ifa, panggilan Farihatul Qamariyah, tetap berusaha mengikuti berbagai kegiatan sebagai penunjang kemampuannya. Selain sering mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampusnya dan juga beberapa komunitas sosial, ia juga sering mengikuti berbagai forum kepemudaan.

"Saya jadi salah satu peserta dari 100 orang yang ikut Indonesian Young Changesmaker 2012, pernah juga ikut Indonesian Youth Forum 2013, International Youth Cultural Conference 2012 di Malaysia, dan ASEAN Leader Preneur Conference 2015 di Malaysia," terang Ifa kepada brilio.net, Selasa (1/9).

Ifa mengungkapkan jika berbagai kegiatan yang ia ikuti itu ada yang gratis alias dibiayai, ada yang dapat sponsor, dan ada pula yang harus merogoh koceknya sendiri.

QoQo, brand online shop milik Ifa menjual berbagai jenis produk etnik, mulai dari dari tas, dompet, scarf, sepatu, bantal leher, tempat paspor, hingga baju dan rok. Sebelum mempunyai brand tersendiri seperti saat ini, Ifa juga memulai berbisnis dengan cara reseller dan dropship.

Kesibukannya mengelola toko online yang beromzet Rp 30 juta hingga Rp 50 juta per bulannya tak membuat akademiknya remuk. Buktinya ia menjadi mahasiswa Sastra Inggris yang lulus tercepat seangkatan dengan predikat cumlaude di kampusnya. Tak hanya itu, rampung diwisuda, ia pun berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan S-2 Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Bagi saya pendidikan adalah investasi masa depan, jadi tetap harus diusahakan," terangnya.

Wah, inspiratif ya?


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags