Brilio.net - Mendaki gunung identik dengan perlengkapan dan perbekalan yang seabrek. Bahkan ada istilah di antara pendaki yang mengatakan 'gendong kulkas' untuk merepresentasikan bawaan yang begitu banyak. Semua bawaan ini biasanya dimasukkan ke dalam tas yang disebut carrier.
Cara mengemas perlengkapan ke dalam carrier tentu berbeda dengan mengemas ke dalam koper atau ransel biasa. Salah-salah malah menyebabkan bawaan terasa semakin berat, bahkan bisa mencederai punggung. Cara packing yang salah juga bisa membuat carrier tidak sanggup memuat semua barang yang ingin dibawa karena karakter carrier yang memang cenderung berbeda daripada tas ransel biasa.
BACA JUGA :
Tetap ingin mendaki saat musim hujan? Coba terapkan 10 tips ini
foto: tetonsports.com
Arizal, pendaki gunung dan tergabung dalam komunitas Indonesian Ultralight Backpacking kepada brilio.net, Senin (7/12) menjelaskan, packing menggunakan carrier memerlukan teknik tersendiri, mulai dari urutan barang yang ingin dimasukkan sampai posisinya di dalam tas juga harus diperhatikan. "Sebelum barang dimasukkan ke dalam carrier hendaknya dipisah dalam wadah kecil yang berbeda-beda. Misalkan baju ganti dalam wadah sendiri, bekal makanan dalam wadah sendiri, atau alat masak dalam wadah sendiri. Ini untuk memudahkan ketika ingin membongkar dan mencari barang yang diperlukan," ujar Arizal yang akrab dipanggil Jali.
BACA JUGA :
Tetap ingin mendaki saat musim hujan? Coba terapkan 10 tips ini
Selanjutnya yang paling penting adalah posisi barang berdasarkan beratnya harus diperhatikan. Karena terkait dengan kenyamanan dan menghindari dari cedera selama perjalanan. Barang paling berat seperti tenda atau jerigen air, harus diletakkan dekat dengan punggung. Ini memiliki tujuan agar barang yang berat tidak membebani pinggul yang dapat menyebabkan susah melangkah.
Barang dengan beban ringan bisa diletakkan paling atas atau paling jauh dari punggung. Selain itu, menyeimbangkan berat carrier antara sisi kiri dan kanan juga penting. Cara ini membuat bagian pundak dapat lebih nyaman saat mengangkat carrier. Lagipula, ini akan memudahkan dalam menjaga keseimbangan selama pendakian, apalagi saat melintasi jalur yang rawan dan berbahaya seperti saat berada di tepi jurang.
Ilustrasi di bawah ini dapat membantu menjelaskan letak barang di dalam carrier.
foto: pinterest.com
Kemudian prioritas urutan barang dalam tas juga wajib diperhatikan. Perlengkapan tidur seperti sleeping bag seharusnya berada paling bawah karena perlengkapan ini jarang dikeluarkan atau digunakan hanya ketika hendak tidur saja.
"Jangan sampai alat-alat penting yang sering dikeluarkan atau dibutuhkan saat darurat malah ditaruh paling bawah. Seperti kamera, pisau lipat, atau kompas itu kan bakal sering banget dipakai selama perjalanan. Jadi sebaiknya ditaruh di paling atas atau di tempat yang mudah dijangkau," tutur Jali.
"Apalagi jas hujan atau obat-obatan, itu wajib paling atas karena harus cepat dikeluarkan ketika darurat," sambungnya.
Menurut Jali, selain teknik packing yang benar, pengaturan tas juga berpengaruh terhadap kenyamanan selama perjalanan. "Pengaturan tas seperti hipbelt dan shoulder strap juga berpengaruh. Jika tidak diatur dengan benar malah bisa bikin tidak nyaman walau packingnya sudah benar," ujarnya.