1. Home
  2. »
  3. News
20 November 2015 23:21

Tak disangka, hewan-hewan ekstrem ini ternyata bisa jadi obat!

Selain murah meriah, pengobatan dengan hewan atau tumbuhan terbukti memiliki efektivitas yang tinggi. Karina Ayu Pradita

Brilio.net - Demi kesembuhan, apapun pasti dilakukan. Karena hal tersebutlah kamu akhirnya menyadari bahwa kesehatan itu mahal harganya. Benar tidak? Dengan semakin canggihnya teknologi pengobatan modern, sejumlah orang masih tak mengesampingkan khasiat dari pengobatan tradisional, terutama dari tumbuhan dan hewan.

Selain murah meriah, pengobatan dengan hewan atau tumbuhan terbukti memiliki efektivitas yang tinggi dan tak kalah jitunya dengan pengobatan modern. Bahkan, beberapa hewan ekstrim digunakan dan dipercaya untuk menyembuhkan suatu penyakit. Seperti hewan-hewan ekstrim dibawah ini yang sering digunakan orang untuk pengobatan, yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (20/11).

BACA JUGA :
Mengharukan, anjing ini setia temani jasad rekannya yang tertabrak


1. Belatung

foto: belovedspear.org
Peneliti dari University of Hawaii, Honolulu pun menemukan cara untuk menyembuhkan luka akibat diabetes dengan menggunakan belatung.

BACA JUGA :
Kini ada rumah sakit khusus gajah di Indonesia

Pertama, dokter akan mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim (debridement), lalu 50-100 belatung spesies Lucilia sericata ditempelkan pada luka pasien dan dibiarkan selama dua hari. Prosedur ini diulangi hingga rata-rata lima kali. Belatung ini mengeluarkan suatu zat ke dalam luka yang mencairkan jaringan mati kemudian menelannya.

2. Kadal

foto: rudiyantoblog.blogspot.com
Kadal telah lama dikenal sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan organ bagian dalam manusia seperti, ginjal, paru-paru, asma, batuk, hingga tuberculosis (TBC), lho.

3. Undur-undur

foto: caraka-online.com
Undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes. Binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Nah, kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin.

4. Cacing tanah

foto: adearisandi.wordpress.com
Cacing mengandung kadar protein yang sangat tinggi. Beberapa khasiat cacing di antaranya adalah untuk obat typus, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati infeksi saluran pernafasan dan menurunkan kadar gula adalam darah.

5. Kelelawar

foto: noonathome.wordpress.com
Berbagai penggunaan daging kelelawar sebagai obat antara lain adalah untuk penyakit asma, alergi, hingga menambah stamina bagi pria maupun wanita. Daging kelelawar ini banyak dikonsumsi masyarakat di daerah Sumatera.

6. Tokek

foto: tokeks.wordpress.com
Tokek dipercaya dapat mengobati asma, penyakit kulit dan menambah stamina. Bahkan menurut penelitian, daging tokek juga dapat menambah kekebalan tubuh yang juga membantu menghancurkan sel-sel tumor maupun kanker, lho.

7. Tupai

foto: capjahe.com
Dibalik kelincahannya, ternyata hewan ini juga mempunyai banyak kasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diabetes, kanker, reumatik dan penyakit lever apabila rutin dikonsumsi, lho.

8. Biawak

foto: gembiralokazoo.com
Daging biawak konon dipercaya mempunyai khasiat khusus sebagai obat mujarab untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, seperti gatal-gatal, kutu air atau rangen, kulit pecah-pecah serta alergi. Selain itu, dipercaya juga untuk meningkatkan vitalitas pria dewasa.

9. Katak

foto: arjunatel7.blogspot.com
Katak atau kodok masih jarang digunakan sebagai obat dan lebih sering diolah sebagai bahan makanan. Tapi peneliti menemukan bahwa kulit katak bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama termasuk kanker.

Para ilmuwan dari Queens University Belfast berhasil memenangkan penghargaan atas studinya tentang kulit katak yang bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama. Para peneliti tersebut mendapatkan pujian sebagai Medical Futures Innovation Awards di London pada Senin 6 Juni 2011.

10. Tarantula

foto: tripadvisor.com
Protein yang ada pada bisa tarantula spesies Chilian rose berpotensi untuk mengatasi penyakit distrofi otot. Pada penderita penyakit ini, serabut ototnya mengalami kerusakan sehingga fungsi ototnya terganggu dan melemah secara progresif. Namun secara spesifik, protein dari tarantula ini akan membantu memperlambat proses pelemahan sel-sel ototnya.

Manfaat bisa tarantula ini ditemukan ilmuwan asal University of Buffalo, Frederick Sachs, PhD. Meskipun pengobatan dengan bisa ini belum diujicobakan pada manusia, protein ini telah berhasil membantu tikus yang mengalami distrofi otot memperoleh kekuatannya kembali pada percobaan awal.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags