1. Home
  2. »
  3. News
10 November 2015 23:12

Tetap ingin mendaki saat musim hujan? Coba terapkan 10 tips ini

Musim hujan seperti sekarang ini, kesulitan dalam pendakian akan berlipat ganda Andry Trysandy Mahany

Brilio.net - Musim hujan bisa jadi kendala bagi pegiat alam untuk mendaki gunung. Bagi mereka yang hobi mendaki gunung, biasanya nggak peduli musim kemarau atau musim hujan, kaki akan terasa gatal kalau nggak muncak. Padahal di musim hujan seperti sekarang ini, kesulitan dalam pendakian akan berlipat ganda. Bukan hanya medan yang menjadi licin, tetapi juga cuaca yang tak bersahabat.

Bagi kamu yang tetap ingin mendaki meski curah hujan sedang tinggi, nggak ada salahnya kamu perhatikan tips-tips berikut yang berhasil brilio.net rangkum dari berbagai sumber (10/11). Tujuannya agar kegiatan mendakimu tetap nyaman dan menyenangkan. Kendati demikian faktor paling penting adalah keamanan dirimu!

1. Gunakan Dry bag untuk menyimpan barang-barangmu

BACA JUGA :
Walau melelahkan, ini 5 alasan kenapa naik gunung itu ngangenin



foto: youtube.com
Sebagai langkah antisipasi, nggak ada salahnya kamu menyiapkan dry bag untuk menyimpang semua barang-barangmu sebelum kamu masukkan ke dalam carrier. Ini berfungsi untuk melindungi barangmu dari basah ketika dalam pendakian, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Kalau memang kamu lagi kurang dana, kamu bisa mengganti dry bag dengan trash bag atau plastik sampah yang bisa dengan mudah kamu cari di toko plastik. Memang agak sedikit ribet, tapi akan lebih ribet lagi jika akhirnya barang bawaanmu basah semua.

2. Gunakan Sepatu gunung kedap air


foto: trekequipment.blogspot.com
Ketika musim hujan tiba, jalur pendakian gunung akan berubah menjadi licin dan ini tentu akan berbahaya buat kamu. Untuk mengatasi ini kamu bisa memilih sepatu gunung ketimbang sandal outdoor atau sepatu biasa. Sepatu gunung memang didesain khusus untuk medan yang ada di jalur pendakian, jadi kamu nggak perlu khawatir lagi ketika medan berubah menjadi lebih sulit ketika hujan turun. Lebih bagus lagi jika sepatu gunung yang kamu pilih punya kemampuan kedap air, jadi kamu nggak perlu khawatir kakimu kedinginan karena basah.

3. Jika memungkinkan, nggak usah mendirikan tenda

BACA JUGA :
Gunung Rinjani Meletus, Bandara Ngurah Rai Bali ditutup sementara


foto: outsideways.com
Ketika musim hujan, mendaki dengan cara tek-tok atau langsung turun memang sangat disarankan. Selain mengurangi bebanmu karena tidak perlu membawa tenda, berkemah di gunung saat curah hujan sedang tinggi akan terasa sangat tidak nyaman. Apalagi jika barang dan tubuhmu basah kuyup, risiko hipotermia juga bisa menghantuimu. Untuk mengatasi ini kamu bisa memilih gunung dengan jalur pendakian yang relatif singkat, seperti Gunung Andong dan Gunung Prau di Jawa Tengah, atau Gunung Batur di Pulau Bali.

4. Pilih gunung yang relatif bersahabat


foto: segelasjusstroberi.wordpress.com

Maksudnya relatif bersahabat itu bisa dilihat dari jalur pendakiannya, ketersediaan fasilitas, atau jaminan keamanannya. Hindari gunung-gunung yang memiliki risiko longsor ketika musim hujan tiba. Kamu juga bisa memilih gunung yang memiliki shelter di tiap pos pendakiannya,karena bisa kamu jadikan tempat berteduh ketika hujan tiba.

5. Gunakan gaiters


foto: whatsinyourpack.com
Jika punya bugdet lebih, kamu bisa menggunakan gaiters. Gaiters berfungsi untuk melindungi kaki bagian engkel ke atas. Saat musim penghujan biasanya binatang pacet akan mulai bermunculan. Tentunya ini akan menjadi rintangan sendiri yang harus dihadapi pendaki. Dengan memakai gaiters setidaknya dapat mengurangi serangan binatang pacet yang sering menempel di kaki.

6. Siapkan ponco


foto: pramukanakhoda.blogspot.com
Ponco adalah barang wajib yang harus kamu siapkan terlebih dahulu. Jika tanda hujan mulai turun pastikan tubuhmu sudah terlindung oleh ponco. Ada baiknya kamu meletakkan ponco di bangian yang mudah terjangkau, misal tas bagian paling atas. Memilih ponco TNI juga bisa menjadi pertimbangan, karena selain untuk melindungi dari hujan, ponco jenis ini bisa kamu jadikan shelter dalam kondisi darurat.

7. Gunakan aplikasi ramalan cuaca


foto: media.gopego.com
Smartphonemu bisa kamu manfaatkan saat musim hujan tib. Kamu bisa memasang aplikasi pemantau cuaca. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis dari smartphone mu. Biasanya kamu juga disuguhi info tidak hanya cuaca, tapi kondisi angin, suhu, tingkat UV, dan lain-lain.

8. Pilih pakaian yang punya kemampuan quick dry


foto: pocket-lint.com
Kaos atau celana dengan bahan yang quick dry bisa menjadi pilihan tepat. Selain ringan, pakaian jenis ini juga dapat kering dengan cepat. Jadi ketika kamu terjebak hujan dalam pendakian, kamu nggak perlu khawatir lagi kedinginan, karena pakaian quick dry akan dengan cepat dan mudah kering kembali.

9. Bawa trekking pole


foto: backpackinglight.com
Ini pilihan opsional, jika kamu punya budget lebih. Nggak ada salahnya kamu memasukkan trekking pole dalam list alat-alatmu. Trekking pole membantumu mengurangi risiko terpeleset selama pendakian. Tapi jika memang danamu kurang, kamu bisa memanfaatkan ranting atau pepohonan yang telah patah untuk dijadikan trekking pole. Tapi jangan memotong ranting yang masih ada di pohon ya guys!

10. Jangan memaksakan


foto: chriskopf.com
Nah, poin yang paling penting itu jangan memaksakan kondisi apapun alasannya. Jika cuaca sangat tidak bersahabat dan tidak memungkinkan untuk melakukan pendakian, sebaiknya tunda dulu. Terkadang ego memang susah untuk ditaklukkan ketika keinginan mendaki sudah sampai di ubun-ubun. Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, tujuan utama mu mendaki adalah pulang dengan selamat. Keep safety ya guys!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags