Brilio.net - Motif batik saat ini telah berkembang ke berbagai jenis. Salah satu motif yang unik adalah hoko_ntul. Hoko_ntul sendiri merupakan motif batik yang memadukan citra rasa Jepang dan Jawa, ciptaan salah satu pegiat batik asli Jogjakarta, Bayu Aria.
Hoko_ntul adalah motif pembaruan batik lawas di masa penjajahan Jepang (hokokai), disingkat hoko-ntul karena dipadukan dengan nuansa Jawa tepatnya Bantul. Ciri khas batik ini terletak pada warna yang meriah, desain yang khas dan penggabungan unsur bentuk modern dengan kekhasan batikan tradisional Jogjakarta, Solo, hingga Pekalongan.
Pria berusia 33 tahun ini mengaku, modal awal untuk membangun bisnis ini tidak besar. "Awalnya dari menjual satu batik lukis seharga Rp 250.000, dari situ saya berusaha menjadikannya menjadi lebih baik dan bermanfaat," tutur Bayu Aria kepada brilio.net, Senin (21/3). "Untuk saat ini dibantu dengan 10-15 karyawan dalam sebulan saya bisa menyelesaikan sekitar 20 kain panjang dan 30 selendang dengan omset Rp 50 juta hingga 100 juta tiap bulannya."
Pria yang juga mengajar di Institut Seni Indonesia Jogjakarta ini menyebut, target pasarnya tersebar dari dalam negeri hingga luar negeri. Bahkan tahun ini dia mendapat pesanan untuk memproduksi 35.000 kain batik untuk seragam salah satu bank swasta di Indonesia. Sedangkan untuk pasar luar negeri, tersebar ke beberapa negara seperti Malaysia, Amerika Serikat, Jepang, Korea, Venezuela, Hongkong, Paris dan masih banyak lagi.
Selain itu Bayu Aria juga sering diundang oleh kedutaan besar luar negeri untuk mengenalkan batik Indonesia. "Sampai saat ini saya sudah diundang di Venezuela dan Tokyo. Di sana saya memberikan wawasan batik nusantara dan melaksanakan fashion show," ungkap Bayu Aria.
Melakukan dua pekerjaan sebagai pengusaha dan dosen ternyata tak membuat Bayu kelimpungan. Asal bisa membagi waktu dengan baik tak menjadi masalah baginya, apalagi pekerjaannya sebagai dosen merupakan profesi yang cukup berguna dan penting bagi perkembangan dunia batik.