Brilio.net - Bangunan pemandian Tamansari di Jogjakarta terlihat sangat megah dengan puluhan tembok yang tertata rapi dan kuat. Namun siapa sangka jika tembok-tembok nan megah itu bukan direkatkan dengan semen, melainkan hanya dengan putih telur.
Maryoto (55), pengawas Tamansari mengungkapkan bahwa Tamansari ini merupakan kompleks kerajaan yang sudah ada sejak tahun 1825 saat pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I. Maryoto menjelaskan, kompleks ini terdiri dari tempat tidur raja, pemandian putri, ruang rapat, dan masjid bawah tanah.
"Dulu ini semua temboknya direkatkan menggunakan putih telur," tutur Maryoto saat ditemui brilio.net, sabtu (21/3). "Lha iya belum pakai semen, lha wong belum ada riset dan adanya cuma putih telur."
Selain itu yang menarik dari Tamansari adalah ruangan bawah tanah yang memiliki 5 anak tangga. Menurut Pariwojo (85) banyak orang menyebutnya masjid karena memiliki kubah.
"Jaman bangunan ini dibangun Islam memang sudah masuk dibawa oleh para wali," tutur pria yang sudah bekerja di sana sejak 30 tahun lalu. "Lima tangga itu mewakili kata I-S-L-A-M dan ada satu tangga ke atas menjelaskan jika sudah mampu silahkan berhaji."