Brilio.net - Mendaki gunung memang bukan kegiatan yang bisa dianggap main-main. Selain badan harus fit karena kondisi medan yang berat, hati dan pikiran pun konon katanya harus bersih.
Mendaki gunung sudah menjadi hobi Irvan, pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan ini. Saat mendaki ada saja hal baru dan unik yang didapat oleh pemuda usia 27 tahun ini.
BACA JUGA :
98 Persen orang gagal jawab teka-teki dari Einstein ini, berani coba?
Salah satu cerita yang nggak terlupakan bagi Irvan adalah saat mendaki ke Lembah Ramma pada 17 Agustus 2014 lalu. Lembah Ramma adalah sebuah kawasan perbukitan yang berada di kaki Gunung Bawakaraeng yang berada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Lembah Ramma sudah sangat dikenal di kalangan pendaki karena pemandangannya dan areanya yang sangat mendukung untuk di jadikan camping ground.
Saat itu Irvan dan 14 temannya memulai pendakian tengah malam. Untuk mencapai Lembah Ramma dibutuhkan waktu sekitar 4-5 jam dari "pintu gerbang" utamanya, yaitu di Dusun Lembanna. Selain perkebunan warga, hutan dan batuan terjal rute menuju lembah Ramma ini juga melewati sebuah kawasan dimana pohon yang tumbuh di sana tertutup oleh lumut, atau biasa disebut dengan hutan lumut.
Irvan pernah mendengar beberapa cerita mistis dari para pendaki tentang wilayah hutan lumut ini. Namun Irvan tak pernah menyangka kalau kali ini, giliran rombongannya yang mengalami kejadian mistis ini.
BACA JUGA :
Jepret foto setan, satu keluarga geger
Setelah melewati hutan lumut, rombongan baru menyadari bahwa mereka kehilangan dua orang anggotanya. "Kami mulai panik dan memutuskan untuk turun kembali," cerita Irvan melalui layanan brilio.net story telling bebas pulsa 0-800-1-555-999, Senin (7/12).
Saat itu sekitar subuh, 13 orang ini pun akhirnya turun dan menyisir sepanjang perjalanan naik tadi untuk mencari dua orang teman mereka. Setelah berkeliling hutan dan beristirahat sampai waktu menunjukkan sekitar pukul 12.00, dua orang teman Irvan ini belum juga ditemukan.
Salah satu temannya, yang memimpin rombongan akhirnya memutuskan untuk mengajak naik lagi sampai ke Lembah Ramma, siapa tahu kedua teman mereka "nyasar" sampai di atas. Pukul 17.00, saat rombongan sampai di lembah Ramma mereka pun dikejutkan dengan munculnya dua orang teman yang hilang. "Mereka berdua sampai di Lembah Ramma dengan kondisi sangat kelelahan," tutur Irvan.
Setelah meyuruh keduanya beristirahat dan diberi minum, dua orang teman Irvan ini pun mulai bercerita bahwa berjam-jam mereka berada di hutan lumut. Sejauh apapun mereka berjalan, mereka hanya di situ-situ saja. Kedua teman Irvan ini pun mengaku nggak melihat rombongan bahkan pendaki lain lewat di hutan lumut ini. Keduanya pun akhirnya kembali menemukan jalan setelah mencoba berfikir jernih dan kemudian melakukan shalat, minta pertolongan dari Allah SWT.
"Padahal kami juga sudah melewati hutan lumut berkali-kali, tapi nggak tampak dua orang ini," tutur Irvan yang saat ini menjadi seorang wiraswasta ini.
Nah, pesan Irvan bagi sobat brilio apabila kamu melakukan pendakian ke gunung manapun, baiknya bersikap sopan dan mematuhi segala peraturan karena mendaki itu nggak cuma harus sampai puncak saja namun juga harus menghargai alam dan melatih mengatur ego.