1. Home
  2. »
  3. Sosok
14 Januari 2016 19:36

Sutrisno, tukang kebun baik hati yang kepergiannya banyak ditangisi

Sutrisno dikenal sebagai orang yang supel, baik, ramah, dan rendah hati. Nur Romdlon

Brilio.net - Nasib seseorang memang sudah digariskan oleh Tuhan. Tak ada yang tahu tentang rezeki, jodoh, maupun maut. Rasa kehilangan pun langsung melanda manakala terdapat orang terdekat yang meninggal. Hal itu dirasakan oleh Winda Silvi Hidayari (25) ketika kehilangan Sutrisno, rekan kerjanya yang baru meninggal Kamis (14/1) pagi.

Winda adalah warga Kabupaten Pasuruan yang bekerja di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Jawa Timur. Sedangkan Sutrisno adalah salah satu tukang kebun yang bekerja di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan. kebaikan Sutrisno membuat penyesalan begitu mendalam bagi Winda atas meninggalnya Sutrisno.
(BACA JUGA: Cerita Sholeh, pria asal Tegal yang pernah mati suri)

Lewat layanan Story Telling bebas pulsa brilio.net di nomor telepon 0800-1-555-999, Winda mengisahkan jika Sutrisno adalah sosok tukang kebun yang sangat dicintai oleh para pegawai Dinas Pendidikan Kota Pasuruan. Pria berumur 53 tahun tersebut dikenal orang yang rendah hati, supel, ulet, dan tanggung jawab atas tugasnya.

Sudah sekitar 20 tahun Sutrisno mengabdi di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan. Ia bekerja mulai dari pegawai honorer hingga diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) beberapa tahun lalu. Sutrisno yang mempunyai dua anak ini merupakan salah satu orang yang masuk kerja paling awal dan pulang paling akhir. "Pak Sutrisno biasa berangkat sekitar jam 6 pagi dan pulang pukul 4 sore. Bahkan dia juga sering menginap di kantor buat jaga kantor," kata Winda kepada brilio.net, Kamis (14/1).

Di mata Winda, lelaki yang tinggal di Jalan Pahlawan Pasuruan ini sosok yang patut diteladani. Sutrisno bukanlah pegawai yang sedikit-sedikit minta tips. Ia adalah sosok yang menghargai orang lain. Jika bertemu dengan orang, baik itu tua maupun muda, maka dia akan menyapa dan menundukkan kepala.

Sutrisno juga seorang pekerja keras. Meskipun tugasnya membersihkan lingkungan kantor, ia juga rutin setiap pagi membersihkan musala. Padahal sebenarnya sudah ada orang lain yang bertugas, tapi tidak rutin membersihkan. "Saat saya lagi malas untuk sholat dhuha, Pak Sutrisno selalu menanyakan dan mengingatkan saja, itu yang akhirnya membuat saya rutin salat dhuha," cerita Winda.

Ada satu hal yang paling berkesan bagi Winda dari sosok Sutrisno. Setelah selesai cuti melahirkan, setiap hari Winda harus memompa ASI untuk anaknya. Awalnya Winda cukup kesulitan untuk mencari tempat memompa ASI, karena tak ada ruang laktasi bagi ibu menyusui. Mau tak mau dia memompa ASI di musala. Ia memilih waktu yang sepi saat orang-orang sedang sibuk bekerja. Mengetahui kebiasaan Winda, Sutrisno pun akhirnya malah menjaganya ketika ia akan memompa ASI. Berkat peran Sutrisno, Winda merasa sangat terbantu untuk bisa memompa ASI setiap pagi.

"Pak Sutrisno membantu saya untuk menutup pintu dan gorden, beliau juga menjaga saya dari luar. Kalau ada orang yang ingin masuk belum dibolehkan selama saya ada di dalam," katanya.

Sutrisno, kata Winda, juga sosok yang rajin beribadah. Kalau sudah tiba adzan zuhur, maka pekerjaan apapun akan ia tinggalkan agar bisa sholat zuhur berjamaah. Namun maut memang tak ada yang tahu. Kamis pagi, Malaikat Izrail telah mencabut nyawanya. Sutrisno terjatuh saat sedang memangkas pohon yang ada di depan kantor. Kebetulan saat itu ia sedang memangkas pohon kersen sendirian. Maklum, musim hujan dan angin kencang membuat pohon-pohon perlu dipangkas agar tidak roboh. Nahasnya, tak ada orang yang tahu saat kejadian itu. Sutrisno diketahui terjatuh ketika darah yang keluar dari kepalanya sudah mulai mengering.

Tak pelak, seisi kantor pun histeris dan menangis atas kejadian itu. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawanya sudah tak tertolong lagi. Isak tangis pun keluar dari banyak orang. Bahkan kata Winda, beberapa orang sampai tak kuat berjalan dan pingsan mengetahui Sutrisno meninggal.

"Semoga berkat kebaikannya, beliau ditempatkan di tempat yang bagus dan di antara orang-oang beriman," kata Winda kepada brilio.net sambil menahan tangis.

Tenang di sana ya Pak Sutrisno!

Cerita ini disampaikan oleh Winda melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!

BACA JUGA :
Salah paham karena cowok, Anti ingin segera berdamai dengan sahabatnya


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags