Brilio.net - Beberapa kali kita melihat banyak kasus dimana beberapa olahragawan meninggal dunia ketika dalam pertandingan akibat serangan jantung. Ini terjadi bukan karena olahraga itu tidak aman, melainkan manajemen tubuh dalam olahraga itu yang membahayakan bagi jantung. Jika jantung terlalu dipaksa untuk bekerja keras, maka tentu saja tidak baik buat kesehatan jantung.
Menurut penjabaran Cahyo, dokter yang bertugas di klinik GMC UGM, penyakit jantung itu pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu karena bawaan atau karena sudah lansia. Kalo bukan turunan dari orangtua berarti karena sudah umur.
"Mudahnya, olahraga apa saja yang tidak boleh buat lansia, maka tidak boleh juga buat penderita jantung walaupun penderita bawaan. Olahraga yang diperbolehkan buat lansia umumnya cuma lari-lari kecil atau jalan-jalan saja," ujar Cahyo, Jumat (11/12).
Apapun jenis olahraganya, selalu meliputi frekuensi, intensitas dan tempo kegiatan. Frekuensi adalah keseringan, intensitas adalah beban tenaga, dan tempo adalah lama waktu kegiatan. Intensitas dalam penderita jantung menjadi sangat penting karena melibatkan beban tenaga yang dikeluarkan oleh olahragawan. Olahraga dengan intensitas yang rendah dianjurkan bagi penderita jantung seperti lari-lari kecil dan jalan-jalan.
Selain itu dalam olahraga dikenal istilah gerakan aerobik dan gerakan anaerobik. Gerakan aerobik adalah gerakan yang mengandalkan gerak dinamis dari tubuh, sedangkan gerakan anaerobik adalah gerakan yang mengandalkan tenaga.
Kegiatan yang mengandung gerakan anaerobik yang dilakukan dengan intensitas tinggi sangat berbahaya bagi penderita jantung. Penderita jantung diharuskan menghindari olahraga yang membutuhkan intensitas tinggi dan banyak gerakan anaerobiknya. Mudahnya, berikut ini kegiatan-kegiatan olahraga yang lebih besar mengandalkan gerakan anaerobik dan intensitas yang lebih tinggi.
1. Renang
Sebagaimana semua tahu, renang merupakan salah satu jenis olahraga yang menguras banyak tenaga. Namun beberapa gerakan dalam renang bersifat aerobik sehingga dibolehkan. Gerakan-gerakan dalam renang yang dilakukan dengan mengeluarkan tenaga besar bisa berbahaya, salah satunya seperti renang gaya dada yang biasa dilakukan dalam perlombaan.
2. Tenis
Tenis merupakan salah satu olahraga yang banyak mengandung gerakan anaerobik, hampir sebagian besar. Kemungkinan olaharaga ini dilakukan secara aerobik pun sangat kecil, sehingga penderita jantung tidak perlu melakukan olahraga ini.
3. Badminton
Badminton juga merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak mengandung gerakan anaerobik. Gerakan-gerakan seperti smashing tentu membutuhkan tenaga yang besar. Maka dari itu olahraga ini sebaiknya tidak dilakukan oleh penderita jantung tanpa tujuan kompetisi.
4. Hokey
Hokey salah merupakan salah satu jenis olahraga yang keras, untuk itulah olahraga ini mewajibkan memakai pelindung. Gerakan yang paling dominan dalam olahraga ini adalah sprint dan memukul bola menggunakan tongkat sehingga membutuhkan gerakan anaerobik dan intensitas yang tinggi.
5. Sepakbola
Sepakbola juga membutuhkan banyak gerakan sprint dan menendang bola dengan kuat, bahkan beberapa situasi juga diperlukan duel fisik. Oleh karena itu olahraga ini sangat tidak dianjurkan buat penderita jantung.
6. Basket
Begitu juga dengan basket, gerakan sprit, jump, dan shot adalah ciri khas jenis olahraga ini. Belum lagi ditambah duel-duel fisik dalam stuasi-situasi tertentu.
7. Dance
Dance yang dilarang di sini adalah dance dengan gerakan-gerakan yang memerlukan banyak usaha menahan nafas. Artinya yang intensitasnya tinggi. Sedangkan dance seperti senam aerobik justru sangat dianjurkan.
8. Marathon
Marathon memang bukan sprint yang membutuhkan intensitas dan banyak pelepasan energi, tetapi marathon adalah olahraga dengan tempo yang panjang. Hal ini juga tidak baik karena jantung berdenyut di atas frekuensi normal dalam waktu yang lama.
9. Sprint
Sprint sangat tidak diperbolehkan sebab membutuhkan intensitas yang tinggi untuk melepaskan banyak energi. Walupun hanya pada dasarnya hanya dilakukan pada jarak-jarak pendek.
10. Angkat beban
Sangat jelas bahwa olahraga ini membutuhkan intensitas yang tinggi, bahkan sampai harus menahan napas. Jadi olahraga ini sangat tidak dianjurkan untuk penderita jantung.
Recommended By Editor
- Cintai jantungmu dengan melakukan 8 jurus ini, manjur!
- 5 Makanan ini sering tersaji, tapi hati-hati kolesterol tinggi!
- Inovasi baru, jantung bisa berdetak di luar tubuh manusia, keren!
- Penelitian buktikan berpuasa baik untuk kesehatan jantung
- Tulisan status di media sosial bisa picu serangan jantung