4 Cara membawa tas selempang agar pundak tak sakit

Brilio.net - Saat kamu ingin sekadar jalan-jalan, tas selempang atau tas tangan memang menjadi pilihan yang tepat. Meskipun begitu, tak jarang muncul juga keluhan rasa sakit dan nyeri pada bagian tubuh tertentu misalnya punggung dan bahu. Bisa jadi hal tersebut disebabkan karena ukuran dan berat tas yang digunakan tapi juga cara membawanya.

Ada baiknya hindari cedera atau pegal saat memakai tas. Terlebih lagi tas selempang. Berikut 4 cara sederhana yang brilio.net rangkum dari prevention, Selasa (1/9) berikut ini.

1. Tas sering dipindah.

Biasakan untuk menggunakan tas tak hanya di satu sisi saja. Misal jika kamu sudah memakai tas dengan membebankan berat di pundak kanan, setelah beberapa menit gantilah posisi tas di sisi kiri. Demikian pula sebaliknya.

"Membawa tas di sisi yang sama sepanjang waktu memperberat beban otot yang terkena dan dapat membuat postur tubuh rusak secara permanen. Untuk mencegah hal ini, beralih ke sisi sebelah setiap beberapa menit," terang Chiropractor dari Wisconsin, Amerika Serikat, Scott Bautch.

2. Hindari membawa beban berlebih di lengan

Pernah nggak melihat seorang wanita menggunakan tas yang diletakkan sambil menekuk tangan? Cara ini sebaiknya kamu hindari. Lebih baik bawalah tas di bahu bukan di lekukan tangan. Dengan cara ini kamu akan terhindar dari cedera siku seperti tendinitis. Kalaupun kamu harus membawa beban yang berat untuk dibawa, bagilah dalam dua tas kecil.

3. Postur tegak

" Kencangkan bagian perut saat menggunakan tas tangan seperti saat kamu mengancingkan celana ketat. Hal ini akan membuat berat badan terpusat di atas kaki bukan di salah satu sisi tas, terang Vonda Wright MD, ahli bedah ortopedi di Pittsburgh.

4. Letakkan tas selempang ke arah depan

Dibanding memberi beban di salah satu sisi pundak saja, lebih baik bagi beban ke area tubuh lain dengan membawa tas ke tengah.

"Dengan membawa sling bag (tas selempang) ke arah tengah bisa meminimalkan ayunan. Hal ini membuat tulang punggung bawah tak terlalu lelah," terang Matthew Cunningham, pakar perawatan tulang belakang asal New York City.