Brilio.net - Mungkin kamu sudah sering mendengar bahwa Buang Air Besar (BAB) lebih sehat kalau pakai toilet jongkok daripada toilet duduk, kan? Nah, ternyata nggak semua orang kudu pakai toilet jongkok untuk BAB, lho.
"Ada dasar fisiologis untuk membahas manfaat jongkok saat BAB. Tapi saya tidak bisa mengatakan bahwa setiap orang perlu berjongkok kala BAB," kata Anish Sheth, seorang dokter ahli gastroenterologist dari Princeton, Amerika Serikat, sebagaimana dilansir brilio.net dari TODAY, Kamis (8/10).
Sheth mengatakan bahwa ada sebuah pengaturan otot-otot, disebut puborectalis, yang membentuk semacam kantong yang menahan tinja dalam tubuh kamu. Nah, dengan berjongkok akan melemaskan otot-otot ini dan memungkinkan rektum (bagian terakhir dari usus besar) menjadi lurus. Maka dari itu, kamu tak perlu mengejan atau memaksa tinjamu keluar dengan keras.
Dukungan terhadap toilet jongkok datang dari hasil studi yang menunjukkan bahwa kondisi seperti wasir dan diverticulosis (suatu kondisi di mana diverticuli pada kolon (usus besar) pecah), seringnya terjadi di negara-negara industri ketimbang negara berkembang, memang butuh posisi jongkok untuk BAB.
Di sisi lain, Sheth tidak menyarankan semua orang untuk BAB di toilet jongkok.
Inti yang disampaikan Sheth adalah jika kamu tidak sembelit dan selalu makan sehat, yang berarti kamu cukup mendapatkan serat dan air, maka tidak masalah BAB di toilet duduk. Tapi kalau sebaliknya, berarti kamu harus BAB di toilet jongkok.
Nah, sekarang kembali ke kamu, guys. Pilih toilet duduk atau jongkok? Tapi pastikan supaya BAB lancar, jaga pola hidup dan makan yang sehat, ya. Kesehatanmu, lho!