Brilio.net - Persaingan bisnis kuliner saat ini memang sangat ketat. Maka tak heran jika keunikan dari segi brand hingga sajian menu menjadi hal yang penting untuk bisa bersaing di bisnis kuliner. Salah satu tempat makan yang cukup unik adalah Kebelet Belut. Nama yang unik tersebut tentu akan mengundang orang bertanya-tanya tentang sajian yang ada di dalamnya.
Ya, sesuai dengan namanya, Kebelet Belut, rumah makan yang berada di Jalan Ipda Tut Harsono Nomor 42 Timoho Yogyakarta ini menyajikan aneka olahan serba belut. Kata 'kebelet' biasanya digunakan untuk menyebut suatu keinginan yang tak tertahankan hingga membuat orang penasaran.
Kebelet Belut mencoba menyajikan sajian belut yang berbeda dari biasanya. Di antara banyak menu, ada dua menu yang cukup favorit, yaitu Garang Asem Belut dan Belut Elek. Garang Asem Belut adalah menu belut yang dimasak dengan kuah santan dan dicampur dengan belimbing wuluh. Sajian ini sama dengan garang asem ayam yang biasa ada, hanya saja isi di dalamnya diganti dengan belut.
Sedangkan menu Belut Elek adalah sajian belut goreng dengan campuran aneka rempah-rempah. Belut Elek menjadi cukup istimewa dengan dua kali proses penggorengan. Pada penggorengan pertama, belut dicampur dengan bawang putih untuk membuang bau amis yang sangat pada belut. Setelah ditiriskan, belut tersebut siap dicampuri dengan aneka rempah pada penggorengan kedua. Kombinasi daging belut yang empuk ditambah dengan cita rasa bumbu rempah semakin membuat Belut Elek nikmat untuk disantap.
Selain kedua menu belut tersebut, terdapat juga menu Belut Sambel Abang (Paket Bambang), Belut Sambel Ijo (Paket Bejo), dan Belut Goreng Kering (Paket Going). Sajian aneka sambal membuat menu di Kebelet Belut sangat cocok bagi para penggila sambal. Selain berbagai menu belut, Kebelet Belut juga menyediakan beberapa menu yang sering dicari penikmat kuliner, seperti ayam, lele, dan tempe-tahu.
Manajer Kebelut Belut, Septian Andi Nugroho (29) mengungkapkan, menjadi tantangan Kebelet Belut untuk menyajikan menu belut tanpa muncul bau amis. "Belut itu kan amis, tapi di sini kami sajikan jauh dari kesan amis," kata Septian kepada brilio.net, Kamis (17/12).
Yang menjadi cukup istimewa, belut yang digunakan di kebelet Belut adalah belut tangkapan, bukan belut yang diternak. Hal itu membuat belut yang disajikan setiap harinya terbatas.
Dalam sehari, kata Septian, Kebelet Belut hanya mengolah 10 kg belut tangkapan. Mereka menggunakan belut asal Jawa Timur yang diambil dari distributor belut di Klaten Jawa Tengah. "Bagi kami, belut tangkapan punya cita rasa yang sangat khas, berbeda dengan belut ternak," ujar Septian.
Untuk harga sendiri, sajian belut di Kebelet Belut rata-rata dipatok harga Rp 17.000. Sedangkan menu lainnya seperti tempe, lele, hingga ayam dibanderol harga mulai Rp 7.000 hingga Rp 10.000.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba Garang Asem Belut atau Belut Elek di Kebelet Belut?