Brilio.net - Kamu pasti tak aneh melihat fakta bahwa generasi sekarang, seperti kakakmu, kamu, bahkan adikmu yang remaja, lebih cenderung rentan mengalami obesitas. Sementara orang-orang sebelum kamu justru sehat-sehat saja dan tampaknya jarang yang mengalami obesitas. Kenapa ya, bisa begitu?

Sebagaimana dikutip brilio.net dari SHAPE, Kamis (22/10), sebuah studi dari York University di Ontario, Kanada, menunjukkan bahwa secara biologis, generasi sekarang atau disebut milenial memang lebih sulit menurunkan berat badan daripada orangtua mereka, saat sama-sama berusia 20-an tahun.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa jika kamu berusia 25 tahun, kamu harus makan lebih sedikit dan berolahraga lebih banyak daripada mereka yang lebih tua, untuk mencegah kenaikan berat badan," ujar Jennifer Kuk, seorang profesor kinesiologi sekaligus penulis makalah hasil penelitian bersangkutan.

Tim penelitian tersebut menemukan bahwa jikalau hari ini orang berusia 25 tahun makan dan berolahraga yang jumlahnya sama dengan orang berusia 25 tahun pada tahun 1970, maka generasi sekarang lebih berat 10% daripada generasi dulu. Katakanlah kenaikannya 14 pound (6,3 kilogram) menjadi 140 pound (63 kilogram) sekarang ini, dan otomatis membuat seseorang disebut mengalami perubahan kategori normal menjadi overweight atau kelebihan berat badan yang parah.

Kuk menekankan bahwa kemungkinan ada perubahan spesifik lain yang berkontribusi meningkatkan obesitas selain sekadar diet dan olahraga. Dia menjelaskan bahwa manajemen berat badan jauh lebih kompleks dari sekadar keluar-masuknya kalori.

Kuk juga menyampaikan fakta hasil studi sebelumnya yang menunjukkan berat badan kamu dipengaruhi oleh gaya hidup dan lingkungan yang serba kompleks. Berbeda dengan generasi sebelum kamu yang tidak harus berurusan dengan gaya hidup dan lingkungan seperti penggunaan obat, polusi lingkungan, genetika, stres, dan isu-isu kesehatan atau gaya hidup yang semakin semrawut seperti sekarang.

"Pada akhirnya, menjaga berat badan yang sehat saat ini memang lebih menantang dari sebelumnya," tandas Kuk.

Namun bukan berarti kamu menjadikan alasan gaya hidup dan lingkungan yang nggak terkontrol biar kamu nggak hidup sehat. Kamu tetap wajib berusaha menjaga gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, menjaga asupan makanan, pola tidur yang sehat, belajar mengendalikan diri supaya nggak gampang stres, dan sebagainya.

Kuk juga menekankan bahwa hasil studinya dan tim ini tidak harus menyuruh kamu sukses bergaya hidup seperti zaman orangtua atau nenekmu dulu. Setidaknya kamu berusaha lebih baik menjaga kesehatan secara konsisten, niscaya manfaatnya kamu juga yang memetik. Kesehatanmu, lho!